Sebuah studi perintis yang diterbitkan dalam jurnal Earth and Planetary Science Letters telah mengungkap pola matematis yang mengejutkan tersembunyi dalam sejarah geologi Bumi. Penelitian ini, yang melibatkan tim ilmuwan internasional termasuk Profesor Shaun Lovejoy dari McGill University dan Profesor Madya Fabrice Lambert dari Universitas Katolik Kepausan Chili, menunjukkan bahwa interval antara peristiwa-peristiwa geologis utama tidak tersebar secara acak, melainkan mengikuti logika multifraktal.
Temuan ini menantang pandangan tradisional tentang waktu geologi sebagai progresi linier dan menawarkan perspektif baru tentang dinamika planet kita. Tim peneliti berfokus pada Eon Fanerozoikum, yang mencakup 540 juta tahun terakhir sejarah Bumi, periode yang sarat dengan peristiwa penting seperti kepunahan massal dan ledakan evolusi. Dengan menganalisis kepadatan temporal dari batas-batas geologis yang menandai transisi antar era, periode, dan zaman, mereka menemukan bahwa peristiwa-peristiwa ini berkumpul dalam pola yang kompleks.
Profesor Andrej Spiridonov, seorang ahli geologi dan paleontologi dari Universitas Vilnius dan salah satu penulis studi, menjelaskan bahwa skala waktu geologi, meskipun tampak tertata rapi di buku teks, sebenarnya menceritakan kisah yang lebih kacau namun terstruktur. Analisis multifraktal mengungkapkan bahwa variabilitas dalam sejarah Bumi mengalir melalui waktu dalam pola hierarkis. Untuk memodelkan kompleksitas ini, para peneliti memperkenalkan kerangka kerja matematika baru yang disebut "proses Poisson multifraktal gabungan." Model ini menggambarkan perubahan sistem Bumi sebagai kluster bersarang dalam kluster, yang menunjukkan bahwa peristiwa-peristiwa besar saling terkait dalam sebuah struktur skala yang mendalam.
Salah satu temuan paling signifikan dari penelitian ini adalah perkiraan "skala waktu luar" Bumi, yaitu durasi minimum yang diperlukan untuk menangkap variabilitas penuh planet ini. Studi ini menentukan bahwa skala waktu ini adalah sekitar 500 juta tahun, atau bahkan lebih. Implikasinya adalah bahwa studi yang berfokus pada periode waktu yang lebih pendek mungkin gagal menangkap peristiwa-peristiwa ekstrem yang telah membentuk planet kita, terutama mengingat sejarah manusia hanya mencakup periode yang relatif tenang baru-baru ini.
Implikasi dari penemuan ini sangat luas. Dengan memahami sifat multifraktal dari peristiwa geologis, para ilmuwan dapat mengembangkan model yang lebih akurat untuk memprediksi perubahan planet di masa depan. Hal ini dapat membantu dalam bidang-bidang seperti paleoklimatologi dan paleobiologi, yang memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang siklus stabilitas dan kekacauan yang telah membentuk kehidupan di Bumi. Penemuan ini menyoroti keteraturan yang mendasari bahkan dalam sistem yang tampaknya kacau, menawarkan pandangan yang lebih bernuansa tentang perjalanan panjang planet kita.