Kapal Misterius Abad ke-19 hingga ke-20 Ditemukan di Pantai Victoria, Australia

Di sepanjang pesisir Selat Bass, yang terletak di negara bagian Victoria, Australia, sebuah peristiwa arkeologi langka telah terjadi. Setelah gelombang badai dan pasang tinggi surut, sisa-sisa kapal kayu kuno muncul di hamparan pantai antara Ocean Grove dan Point Lonsdale. Penemuan ini sungguh mengejutkan bagi penduduk setempat yang selama bertahun-tahun telah mengamati proses pesisir, mengumpulkan kerang, pecahan keramik, dan temuan kecil lainnya, namun belum pernah menemukan artefak bersejarah sebesar ini.

Fragmen kapal tersebut pertama kali diperhatikan oleh warga lokal. Bagian kayu menyembul dari pasir pada sudut yang tidak biasa, jelas berbeda dari kayu apung biasa yang dibawa oleh ombak. Untuk memverifikasi, mereka segera menghubungi sukarelawan dari Queenscliffe Maritime Museum. Sukarelawan tersebut dengan cepat meneruskan koordinat dan foto-foto temuan ke Heritage Victoria. Arkeolog kelautan dari lembaga tersebut mengunjungi lokasi penemuan pada hari Senin berikutnya dan mengonfirmasi bahwa ini adalah kapal baru yang sebelumnya tidak tercatat.

Perairan Victoria dikenal menyimpan sekitar 660 bangkai kapal bersejarah. Namun, sebagian besar dari bangkai kapal tersebut masih belum ditemukan. Hanya sekitar setengah dari jumlah itu yang telah berhasil diidentifikasi sebelumnya, banyak yang terendam di bawah air atau berada di zona pesisir yang sulit dijangkau. Oleh karena itu, kemunculan fragmen kapal di pantai terbuka ini menarik perhatian khusus dari para arkeolog dan masyarakat umum.

Berdasarkan penilaian awal yang dilakukan oleh para spesialis, kapal yang ditemukan ini diperkirakan merupakan kapal layar kayu dengan panjang sekitar 20 hingga 25 meter. Fitur konstruksinya, seperti dasar yang datar dan penggunaan paku berkepala persegi untuk pengencangan, menunjukkan bahwa kapal tersebut dirancang untuk pelayaran pesisir. Kemungkinan besar, kapal ini digunakan sebagai kapal penangkap ikan atau kapal dagang. Kondisi kayu dan gaya konstruksi mengindikasikan bahwa kapal tersebut berasal dari akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, yang membenarkan nilai historisnya dan usianya yang melebihi 75 tahun.

Heritage Victoria menggunakan serangkaian metode komprehensif untuk mengidentifikasi kapal-kapal, termasuk pengukuran, pengambilan sampel kayu, dan analisis elemen struktural. Para ahli telah mengidentifikasi beberapa kandidat potensial dari kapal-kapal yang diketahui hilang di wilayah tersebut dan memiliki dimensi yang serupa. Konfirmasi definitif mengenai asal-usul kapal ini masih menunggu hasil penentuan jenis kayu dan perbandingan data dengan catatan arsip.

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan, setiap kapal yang berusia lebih dari 75 tahun dilindungi oleh undang-undang federal dan negara bagian. Heritage Victoria secara aktif mendorong masyarakat untuk melaporkan temuan baru dan membantu dalam proses dokumentasi. Prinsip penting yang diterapkan adalah pelestarian objek di tempatnya: setelah pemeriksaan, fragmen-fragmen tersebut ditimbun kembali dengan pasir. Tindakan ini membantu melindungi kayu dari kerusakan, sebab penggalian skala besar justru berpotensi menimbulkan kerugian.

Penemuan kapal ini telah memicu minat besar di kalangan komunitas lokal, menimbulkan banyak pertanyaan tentang asal-usulnya, nasib awak kapal, dan muatannya. Para sukarelawan dan arkeolog sepakat bahwa penemuan kapal semacam ini bukan hanya sekadar penelitian sejarah, melainkan juga seperti “teka-teki” yang menawarkan kesempatan untuk merekonstruksi pelayaran maritim masa lalu dan interaksi manusia dengan zona pesisir.

Penemuan ini menyoroti betapa pentingnya pengawasan publik terhadap warisan sejarah, terutama dalam menghadapi erosi pesisir yang berkelanjutan. Ini juga menambahkan babak baru dalam sejarah maritim Victoria yang kaya. Berkat respons cepat dari penduduk setempat dan penilaian profesional dari para arkeolog, objek budaya yang berharga ini berhasil dilestarikan untuk generasi mendatang.