Penelitian Cambridge Ungkap Struktur DNA Mengejutkan di Bawah Tekanan

Diedit oleh: Katia Remezova Cath

Sebuah terobosan penelitian dari Universitas Cambridge telah membalikkan pemahaman ilmiah selama bertahun-tahun mengenai DNA yang mengalami tekanan. Sebelumnya diasumsikan bahwa untaian DNA akan kusut dan membentuk pola yang kacau, namun kini terungkap bahwa di bawah tekanan, DNA justru membentuk struktur teratur yang menyerupai pegas, yang dikenal sebagai plectonema.

Penemuan ini dicapai melalui metode inovatif yang menggunakan nanopori, yaitu bukaan mikroskopis yang memungkinkan satu untai DNA melewatinya. Para peneliti menempatkan DNA dalam larutan garam alkali, lalu menerapkan aliran fluida dan tegangan listrik. Gaya-gaya ini menyebabkan DNA berputar, menghasilkan torsi yang cukup untuk memelintir molekul tersebut. Analisis mendalam menunjukkan bahwa struktur yang diamati bukanlah kekacauan, melainkan plectonema: spiral rapat yang terus menerus melilit dirinya sendiri.

Temuan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana DNA berperilaku dalam kondisi yang menantang dan memiliki implikasi luas di berbagai bidang, mulai dari genetika molekuler hingga bioteknologi. Pemahaman yang lebih baik tentang respons DNA terhadap tekanan dapat membuka jalan bagi pengembangan teknologi baru dan pemahaman yang lebih mendalam tentang proses biologis fundamental.

Penelitian ini melanjutkan warisan inovasi ilmiah Universitas Cambridge, yang sebelumnya terkenal dengan penemuan struktur heliks ganda DNA oleh Watson dan Crick pada tahun 1953. Kemampuan untuk memanipulasi dan memahami DNA pada tingkat molekuler merupakan langkah maju yang signifikan dalam ilmu hayati, membuka kemungkinan baru dalam rekayasa genetika dan pemahaman penyakit genetik.

Sumber-sumber

  • Notiulti

  • University of Cambridge

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.