Robot Penjelajah Perseverance Temukan Potensi Meteorit "Phippsaxla" di Kawah Jezero

Diedit oleh: Uliana S.

Perseverance mengambil foto dengan kamera Left Mastcam-Z 19 сентября 2025 года — pada 1629-й sol, atau 1629-й hari Mars dari misi Mars 2020. NASA/JPL-Caltech/ASU.

Robot penjelajah NASA, "Perseverance," yang merupakan komponen kunci dari misi Mars 2020, baru-baru ini menemukan formasi batuan yang diberi nama "Phippsaxla" di sekitar Kawah Jezero, tepatnya di area yang dikenal sebagai Vernodden. Perangkat ini berhasil merekam objek tersebut menggunakan kamera Left Mastcam-Z pada tanggal 19 September 2025, yang bertepatan dengan Sol Mars ke-1629. "Phippsaxla" tampak menonjol dari lanskap sekitarnya karena strukturnya yang tidak biasa dan berpori, dengan perkiraan ukuran melintang sekitar 80 sentimeter. Analisis awal yang dilakukan menggunakan instrumen SuperCam menunjukkan adanya kandungan besi dan nikel yang tinggi, sebuah karakteristik khas dari meteorit besi-nikel.

Perseverance mengambil gambar batu berbentuk tidak biasa «Фиппсаксла», yang terletak pada jarak di sudut kiri atas.

Meteorit besi-nikel terbentuk di inti asteroid besar, yang mengindikasikan bahwa batu ini kemungkinan besar bukanlah material asli Mars, melainkan fragmen yang tiba dari luar angkasa. Objek semacam ini cenderung terpelihara dengan baik dalam kondisi ekstrem di Mars, menjelaskan mengapa mereka dapat ditemukan di permukaan tanpa mengalami erosi cepat. Jika asal usul "Phippsaxla" dapat dikonfirmasi, penemuan ini akan menjadi yang pertama bagi "Perseverance" di wilayah Jezero. Meskipun demikian, robot penjelajah lain seperti "Curiosity," "Opportunity," dan "Spirit" sebelumnya telah menemukan fragmen serupa di lokasi lain di Mars.

Penemuan ini memiliki relevansi penting dalam konteks pencarian berkelanjutan terhadap tanda-tanda kehidupan mikroba purba di Kawah Jezero. Lokasi ini dipilih sebagai tempat pendaratan pada tahun 2021 karena adanya endapan danau purba dan formasi vulkanik. Kawah Jezero, yang terletak di kuadran Syrtis Major, memiliki diameter sekitar 49 kilometer dan diyakini pernah dipenuhi air. Meskipun fokus utama misi "Perseverance" adalah mencari biosignatures, penemuan "Phippsaxla" memperluas pemahaman kita tentang sejarah geologi planet Mars dan interaksinya dengan sabuk asteroid.

Para peneliti, termasuk Candice Bedford dari Universitas Purdue, sebelumnya mencatat bahwa absennya temuan meteorit besi-nikel di Jezero agak mengejutkan, mengingat kesamaan kawah tersebut dengan Kawah Gale. Sebagai perbandingan, "Curiosity" pernah meneliti meteorit "Lebanon" pada tahun 2014 dan "Cacao" pada tahun 2023 di Kawah Gale. Insiden ini menggarisbawahi betapa berharganya eksplorasi robotik jangka panjang, karena "Perseverance" terus mendokumentasikan beragam jenis batuan yang ada di permukaan Mars.

Pengumuman data mengenai penemuan "Phippsaxla" baru dipublikasikan oleh NASA pada 13 November 2025. Publikasi ini sempat tertunda akibat penghentian sementara operasional pemerintah federal Amerika Serikat. Para peneliti berencana melakukan analisis lebih lanjut untuk mengonfirmasi status objek tersebut sebagai meteorit. Konfirmasi ini akan memberikan bukti langsung mengenai pertukaran material antara Mars dan sabuk asteroid. Penemuan ini berbeda dengan temuan penting sebelumnya, seperti sampel "Cheyava Falls," yang dikumpulkan pada Juli 2024. Sampel tersebut mengandung senyawa organik dan dikonfirmasi memiliki potensi biosignatures setelah ditinjau dalam jurnal Nature pada September 2025. Keragaman material yang dikumpulkan oleh "Perseverance," termasuk 33 sampel yang telah diisi penuh hingga Juli 2025, menjadi fondasi penting bagi misi pengembalian sampel ke Bumi di masa depan.

Sumber-sumber

  • Sputnik Türkiye

  • NASA Science

  • NASA Jet Propulsion Laboratory

  • The Guardian

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.