Sebuah fenomena astronomi yang langka dan misterius, yang dikenal sebagai lingkaran radio asing (ORC), telah terdeteksi oleh teleskop radio MeerKAT di Afrika Selatan. Objek yang diberi nama ORC J0356–4216 ini, yang hanya terlihat dalam spektrum radio, menampilkan struktur melingkar yang nyaris sempurna dan menambah daftar penemuan ORC yang semakin menarik perhatian para ilmuwan.
Sebuah tim internasional yang dipimpin oleh Sam Taziaux dari Ruhr University Bochum, Jerman, baru-baru ini mempublikasikan analisis mendalam mengenai ORC J0356–4216 di platform arXiv pada 5 September 2025. Temuan ini menyoroti karakteristik ORC J0356–4216 yang memiliki struktur cincin ganda simetris dengan diameter sekitar dua menit busur, setara dengan 2,18 juta tahun cahaya. Objek ini berlokasi pada redshift 0,494, berada di dalam galaksi elips WISEA J035609.67–421603.5. Pengamatan lebih lanjut mengungkapkan bahwa cincin-cincin tersebut menunjukkan polarisasi antara 20% hingga 30%, dengan orientasi medan magnet yang mengikuti kontur cincin.
Para peneliti mengajukan beberapa hipotesis mengenai asal-usul lingkaran radio aneh ini. Salah satu kemungkinan adalah kaitannya dengan aktivitas masa lalu dari inti galaksi aktif (AGN) atau gelombang kejut berskala besar yang timbul dari interaksi atau penggabungan gugus galaksi. Warna inframerah dari galaksi induknya konsisten dengan AGN dalam galaksi elips, yang semakin memperkuat dugaan bahwa aktivitas AGN berperan dalam pembentukannya. Diskusi mengenai galaksi elips sendiri menunjukkan bahwa mereka sering kali terbentuk dari penggabungan galaksi-galaksi yang lebih besar dan biasanya ditemukan di pusat gugus galaksi.
Penemuan ORC J0356–4216 merupakan bagian dari serangkaian observasi lingkaran radio asing (ORC) yang sebagian besar terdeteksi oleh teleskop MeerKAT. Fenomena misterius ini, yang ditandai dengan cincin emisi radio terang di tepiannya, luput dari deteksi pada panjang gelombang lain seperti cahaya tampak, inframerah, atau sinar-X. Teleskop MeerKAT, yang merupakan pendahulu dari teleskop Square Kilometre Array (SKA), telah terbukti sangat sensitif dalam mendeteksi cahaya radio yang redup dan tersebar, memungkinkan penemuan objek-objek yang sebelumnya tidak terdeteksi. Studi sebelumnya tentang ORC pada tahun 2020 juga menyebutkan kemungkinan bahwa objek-objek ini bisa jadi merupakan sisa gelombang kejut ekstragalaktik atau aktivitas dari galaksi radio. Sifat ORC yang unik, termasuk ukurannya yang masif mencapai jutaan tahun cahaya dan ketidakmampuannya terdeteksi dalam spektrum cahaya tampak, terus mendorong para astronom untuk menggali lebih dalam misteri di balik keberadaannya dan perannya dalam evolusi galaksi. Kemajuan dalam teknologi teleskop radio seperti MeerKAT membuka jendela baru untuk memahami fenomena kosmik yang belum terpecahkan ini.