Keajaiban Baru Saturnus: JWST Mengungkap Pola Atmosfer Tak Terduga

Diedit oleh: Uliana S.

Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) telah mengidentifikasi struktur atmosfer yang belum pernah teramati sebelumnya di Saturnus, termasuk formasi seperti 'manik-manik gelap' dan pola bintang yang asimetris. Penemuan ini, yang dipublikasikan pada 28 Agustus 2025, memberikan perspektif baru mengenai dinamika atmosfer planet raksasa tersebut.

Selama pengamatan selama 10 jam pada 29 November 2024, JWST mendeteksi serangkaian fitur gelap menyerupai manik-manik di dalam lingkaran cahaya aurora pada ionosfer Saturnus. Struktur-struktur ini menunjukkan stabilitas selama beberapa jam namun mengalami pergeseran perlahan dalam jangka waktu yang lebih lama. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa manik-manik gelap ini mungkin merupakan hasil dari interaksi kompleks antara magnetosfer Saturnus dan atmosfernya yang berputar, sebuah wawasan yang berharga untuk memahami pertukaran energi yang menggerakkan aurora planet ini.

Lebih dalam lagi, sekitar 500 kilometer di bawah lapisan ionosfer, di stratosfer Saturnus, JWST mengamati sebuah pola berbentuk bintang yang asimetris. Pola ini membentang dari kutub utara menuju khatulistiwa, namun hanya empat dari enam lengan yang diperkirakan terlihat, menciptakan bentuk yang tidak simetris. Profesor Tom Stallard dari Northumbria University, yang memimpin studi ini, menyatakan keheranannya atas penemuan ini, menekankan bahwa pola halus manik-manik dan bintang ini, meskipun terpisah oleh jarak ketinggian yang signifikan, mungkin memiliki keterkaitan.

Pola bintang asimetris ini mengindikasikan adanya proses atmosfer yang belum diketahui yang beroperasi di stratosfer Saturnus, yang mungkin terkait dengan pola badai heksagonal yang telah lama diamati lebih dalam di atmosfer planet ini. Angin di Saturnus dapat mencapai kecepatan hingga 1.800 kilometer per jam, menciptakan pita-pita awan yang terlihat jelas. Badai heksagonal di kutub utara Saturnus, yang pertama kali terdeteksi oleh wahana Voyager pada tahun 1980 dan kemudian dipelajari lebih detail oleh misi Cassini, tetap menjadi subjek penelitian yang menarik.

Penemuan JWST ini membuka peluang untuk studi lanjutan, terutama karena Saturnus saat ini berada pada titik ekuinoks, yang berarti kondisi atmosfernya dapat mengalami perubahan dramatis seiring pergeseran cahaya matahari. Dengan Saturnus yang juga berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi pada 21 September 2025, ini menjadi momen yang sangat baik bagi para astronom untuk melakukan observasi lebih lanjut dan mengungkap lebih banyak rahasia dari planet bercincin yang menakjubkan ini.

Sumber-sumber

  • New York Post

  • James Webb Space Telescope reveals dark beads and lopsided star patterns in Saturn's atmosphere | EurekAlert!

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.