Jepang mengalami Juli terpanas dalam sejarah, dengan suhu rata-rata bulanan mencapai 2,89°C di atas rata-rata 1991-2020, menurut laporan Badan Meteorologi Jepang (JMA). Suhu tertinggi tercatat mencapai 41,2°C di wilayah barat Hyogo pada 30 Juli 2025, memecahkan rekor sebelumnya sebesar 41,1°C yang tercatat pada 2018 dan 2020. Selain itu, suhu 40°C juga tercatat di Kyoto, menandai pertama kalinya kota tersebut mencapai suhu setinggi itu sejak pengamatan dimulai.
Peristiwa ini menyoroti dampak perubahan iklim yang semakin nyata, dengan gelombang panas yang lebih intens dan sering terjadi. JMA memperingatkan bahwa suhu ekstrem ini berpotensi berlanjut, terutama di wilayah utara dan barat Jepang. Selain itu, musim hujan berakhir lebih awal dari biasanya, dengan curah hujan yang lebih rendah di beberapa wilayah, meningkatkan risiko kekeringan dan dampak negatif lainnya.
Para ahli mengaitkan peningkatan suhu ini dengan perubahan iklim akibat aktivitas manusia, yang menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas gelombang panas. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap risiko kesehatan terkait panas, seperti heatstroke, dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.