Spanyol saat ini tengah dilanda gelombang panas yang berkepanjangan, dengan suhu mencapai 42°C di 15 komunitas otonom. Granada mencatat suhu tertinggi 40,9°C, sementara banyak wilayah mengalami malam tropis di mana suhu minimum tidak turun di bawah 23°C. Gelombang panas yang dimulai pada 3 Agustus ini diprediksi akan berlangsung hingga setidaknya 13 Agustus 2025, menjadikannya yang terpanjang di musim panas ini. Sistem tekanan tinggi yang berasal dari Afrika menjadi penyebab kondisi ekstrem di seluruh semenanjung.
Otoritas kesehatan telah mengeluarkan peringatan, dengan lebih dari separuh negara berada pada risiko sedang hingga maksimum. Kementerian Kesehatan menyarankan masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan, termasuk menjaga hidrasi, menghindari aktivitas fisik berat selama jam-jam puncak, dan mencari tempat yang sejuk. Badai petir kering juga menjadi perhatian di beberapa area, meningkatkan risiko kebakaran hutan. Gelombang panas ini merupakan bagian dari tren yang lebih luas dari peristiwa cuaca ekstrem yang semakin intens di Eropa selatan, dengan Spanyol secara teratur mengalami suhu tertinggi di benua itu. Peningkatan frekuensi dan intensitas gelombang panas ini telah dicatat dalam beberapa dekade terakhir, yang berkontribusi pada peningkatan risiko kebakaran hutan. Kondisi kering yang diperparah oleh suhu tinggi menciptakan skenario sempurna untuk penyebaran kebakaran hutan yang cepat. Kementerian Kesehatan Spanyol telah mengeluarkan peringatan kesehatan tingkat tinggi di beberapa wilayah, termasuk Zamora dan Cáceres, serta peringatan risiko sedang di Tarragona, Huesca, dan A Coruña. Situasi ini menyoroti pentingnya kewaspadaan publik dan kepatuhan terhadap pedoman kesehatan selama periode cuaca ekstrem. Dampak gelombang panas ini tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan mental, dengan studi menunjukkan peningkatan stres dan kecemasan selama periode suhu tinggi.