Gunung Etna di Sisilia, Italia, terus menunjukkan aktivitas vulkanik yang persisten, dengan laporan terbaru dari Istituto Nazionale di Geofisica e Vulcanologia-Osservatorio Etneo (INGV-Osservatorio Etneo) mengonfirmasi adanya aktivitas efusif dan Strombolian yang berkelanjutan.
Aliran lava dilaporkan berasal dari ventilasi di ketinggian sekitar 3.200 meter di sisi selatan gunung berapi tersebut, mengalir ke arah barat daya. Aktivitas efusif tambahan terpantau dari ventilasi lain di ketinggian 3.100 meter, dengan ujung aliran lava mencapai elevasi 3.050 meter. Sementara itu, ventilasi ketiga di ketinggian 2.980 meter memiliki aliran lava yang ujungnya diperkirakan berada di sekitar 2.500 meter.
Di Kawah Tenggara, aktivitas Strombolian terus berlangsung, ditandai dengan lontaran material piroklastik sesekali melewati bibir kawah. Pemantauan seismik menunjukkan bahwa amplitudo rata-rata getaran vulkanik (volcanic tremor) tetap berada pada level tinggi dengan fluktuasi signifikan dalam 24 jam terakhir. Sumber getaran ini terlokalisasi di bawah Kawah Tenggara, pada kedalaman sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut.
Gunung Etna memiliki sejarah panjang erupsi yang signifikan, termasuk peristiwa dahsyat pada tahun 1669 yang menghancurkan desa dan mencapai kota Catania, serta erupsi tahun 1928 yang melenyapkan kota Mascali. Meskipun demikian, masyarakat lokal menunjukkan ketahanan dengan upaya pembangunan kembali, seringkali menggunakan material dari erupsi sebelumnya.
Studi ilmiah terbaru menggunakan teknik seismik canggih telah memberikan wawasan baru mengenai jalur magma di bawah gunung berapi ini. Analisis data seismik dari tahun 2006 hingga 2016 berhasil mengidentifikasi keberadaan magma cair di kerak bumi dan memetakan potensi jalur menuju permukaan, yang berpotensi merevolusi pemantauan gunung berapi di masa depan.
Gunung Etna, yang diperkirakan berusia sekitar 2,5 juta tahun, terletak di zona subduksi lempeng Afrika yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Aktivitasnya yang terus-menerus menjadikannya subjek studi intensif untuk memahami dinamika vulkanik dan memitigasi risiko bagi populasi di sekitarnya.