Komite Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat yang berfokus pada deklasifikasi rahasia federal, yang dipimpin oleh Perwakilan Anna Paulina Luna, akan mengadakan sidang penting pada Selasa, 9 September 2025, pukul 10:00 EST.
Sidang yang bertajuk "Memulihkan Kepercayaan Publik Melalui Transparansi dan Perlindungan Pelapor UAP" ini akan diselenggarakan di Pusat Pengunjung Gedung Capitol AS. Acara ini bertujuan untuk mendalami isu-isu krusial terkait pengungkapan Fenomena Udara Tak Dikenal (UAP) dan informasi yang selama ini disimpan oleh berbagai badan federal.
Fokus utama sidang adalah meneliti praktik transparansi di dalam Departemen Pertahanan (DoD) dan komunitas intelijen, serta mengevaluasi efektivitas Kantor Resolusi Anomali Semua Domain (AARO) milik DoD. Sidang ini akan menghadirkan saksi-saksi kunci, termasuk veteran Angkatan Udara AS Jeffrey Nuccetelli, saksi UAP Kepala Alexandro Wiggins, jurnalis George Knapp, dan veteran Angkatan Udara AS serta saksi UAP Dylan Borland.
Perwakilan Luna menekankan hak publik untuk mendapatkan informasi, menyatakan, "Rakyat Amerika pantas mendapatkan transparansi maksimal dari pemerintah federal mengenai penampakan, akuisisi, dan pemeriksaan UAP serta apakah hal tersebut menimbulkan ancaman potensial bagi keselamatan warga Amerika." Ia juga menekankan pentingnya melindungi para pelapor yang membagikan detail mengenai pengeluaran terkait UAP, kebijakan klasifikasi, dan deklasifikasi, menegaskan bahwa mereka "seharusnya dapat melakukannya tanpa pembalasan."
Sidang ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas di Kongres untuk meningkatkan transparansi UAP. Hal ini sejalan dengan perintah eksekutif Presiden Trump pada Januari 2025 yang mewajibkan deklasifikasi catatan terkait pembunuhan Presiden John F. Kennedy, Senator Robert F. Kennedy, dan Dr. Martin Luther King Jr. Pembentukan Satuan Tugas Dewan Perwakilan Rakyat untuk Deklasifikasi Rahasia Federal, yang diketuai oleh Perwakilan Luna, bertujuan untuk mengawasi inisiatif deklasifikasi ini.
Sidang akan disiarkan langsung dan terbuka untuk pers serta publik. Perwakilan media diwajibkan untuk melakukan RSVP paling lambat Senin, 8 September, pukul 12:00 ET. Perkembangan ini menandai langkah signifikan dalam upaya pemerintah untuk mengatasi minat dan kekhawatiran publik mengenai UAP. Penekanan pada transparansi dan perlindungan pelapor menunjukkan pengakuan akan kebutuhan komunikasi terbuka dan perlindungan bagi individu yang maju dengan informasi. Kehadiran saksi yang beragam, termasuk para veteran, seorang jurnalis, dan saksi UAP yang diduga, mengindikasikan upaya untuk mengumpulkan berbagai perspektif mengenai topik ini. Laporan AARO terbaru menunjukkan bahwa meskipun banyak kasus dapat dijelaskan sebagai objek biasa seperti balon atau drone, masih ada ratusan laporan yang datanya tidak mencukupi untuk analisis, menunjukkan bahwa eksplorasi lebih lanjut tetap diperlukan.