Para peneliti dari Smithsonian Marine Station dan Universitas North Carolina Wilmington telah mengembangkan metode pengobatan baru untuk penyakit hilangnya jaringan karang batu (SCTLD) yang menyerang terumbu karang di Florida. Metode ini melibatkan penggunaan probiotik, yaitu mikroorganisme menguntungkan, untuk memperlambat atau menghentikan perkembangan penyakit pada koloni karang yang terinfeksi.
Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Marine Science, para ilmuwan menguji dua metode aplikasi probiotik pada koloni karang Montastraea cavernosa yang terinfeksi SCTLD di perairan Florida. Metode pertama melibatkan penyuntikan suspensi probiotik ke dalam kantong yang ditempatkan di atas koloni karang, sehingga seluruh koloni terpapar probiotik. Metode kedua menggunakan pasta berbasis natrium alginat yang diterapkan langsung pada lesi penyakit pada karang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pertama, yaitu aplikasi probiotik ke seluruh koloni, efektif memperlambat perkembangan SCTLD selama lebih dari dua tahun. Sementara itu, metode kedua tidak menunjukkan efektivitas yang sama dan bahkan menyebabkan kerugian jaringan karang yang lebih besar dibandingkan dengan kontrol. Penelitian ini menyoroti pentingnya metode aplikasi yang tepat dalam penggunaan probiotik sebagai pengobatan untuk SCTLD.
Selain itu, penelitian ini juga mengamati bahwa probiotik yang digunakan tidak mendominasi komunitas mikroba alami pada karang, yang penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem terumbu karang. Temuan ini membuka jalan bagi pengembangan metode pengobatan alternatif yang lebih berkelanjutan dan efektif untuk melawan SCTLD, yang telah menyebabkan kerusakan signifikan pada terumbu karang di Florida dan wilayah Karibia lainnya.