Pemerintah Rajasthan telah meluncurkan Proyek Pembangunan Hijau Aravalli, sebuah inisiatif restorasi ekologis berskala besar yang mencakup 3.700 hektar di 19 distrik di sepanjang rangkaian Aravalli. Proyek ini bertujuan untuk memulihkan ekosistem yang terdegradasi dan mencegah penyebaran badai pasir dari Gurun Thar ke Wilayah Ibu Kota Nasional (NCR). Inisiatif ini sejalan dengan Proyek "Dinding Hijau Aravalli" Perdana Menteri Narendra Modi, yang merupakan upaya kolaboratif untuk memerangi degradasi lahan di empat negara bagian.
Proyek ini melibatkan pengembangan tanah dan kegiatan penanaman yang ekstensif, dengan memanfaatkan spesies asli yang tahan iklim seperti Khejri, Babool, dan Neem. Tanaman ini dipilih karena ketahanan kekeringannya dan kemampuannya untuk meningkatkan pengisian air tanah, yang berkontribusi pada keanekaragaman hayati dan stabilisasi tanah di wilayah tersebut. Dengan alokasi sebesar Rs 250 crore selama lima tahun, proyek ini mencakup satu tahun penanaman yang diikuti oleh satu tahun pemeliharaan. Rajasthan menjadi negara bagian pertama di antara empat negara bagian Aravalli—Rajasthan, Haryana, Delhi, dan Gujarat—yang meluncurkan inisiatif ini dalam skala besar. Para pejabat negara bagian menekankan bahwa ini adalah mekanisme pertahanan ekologis untuk India Utara, yang membangun perisai alami terhadap penggurunan, badai debu, dan erosi tanah. Secara historis, rangkaian Aravalli telah menghadapi tantangan lingkungan yang signifikan akibat degradasi lahan, penambangan, penggembalaan ternak, dan perluasan manusia, yang memperburuk penggurunan dan merusak akuifer serta danau. Laporan dari Indian Space Research Organisation (ISRO) menunjukkan bahwa pada tahun 2018-19, sekitar 97,85 juta hektar luas geografis India mengalami degradasi lahan, dengan Rajasthan menyumbang sebagian besar dari area yang terdegradasi ini. Pemilihan spesies asli seperti Khejri, Babool, Dhak, Neem, dan Ber sangat penting karena kemampuan adaptasi dan peran mereka dalam mendukung keanekaragaman hayati serta meningkatkan pengisian air tanah. Rumput asli seperti Sevan dan Dhaman juga akan digunakan untuk stabilisasi tanah. Keberhasilan proyek ini bergantung pada pemeliharaan dan pemantauan yang berkelanjutan untuk memastikan pemulihan jangka panjang rangkaian Aravalli. Upaya ini merupakan bagian dari visi Kementerian Lingkungan Hidup, Hutan, dan Perubahan Iklim India untuk menciptakan koridor hijau guna memerangi degradasi lahan dan penggurunan, sejalan dengan komitmen global terhadap restorasi lahan dan ketahanan iklim.