Madrid sedang mengalami peningkatan signifikan dalam keanekaragaman hayati perkotaan, dengan proyek percontohan di Taman Emperatriz María de Austria yang menunjukkan keberhasilan luar biasa. Inisiatif ini, yang berfokus pada pemulihan area yang terdegradasi di sekitar danau taman, telah mengubah kawasan tersebut menjadi suaka vital bagi flora dan fauna lokal. Upaya restorasi ekologis ini mencakup penciptaan dinding keanekaragaman hayati, kolam untuk amfibi, dan padang rumput kering Mediterania untuk menarik kadal dan burung. Bahan-bahan alami digunakan untuk mendukung tanaman air tepi danau, meningkatkan lingkungan, dan menarik satwa liar.
Hasil awal dari proyek di Taman Emperatriz María de Austria, yang dimulai pada tahun 2019, sangat menggembirakan. Tercatat 204 spesimen burung dari 26 spesies dan 36 kupu-kupu dari delapan varietas. Taman ini juga telah menyaksikan 109 penyerbuk, termasuk 76 lebah, yang menyoroti dampak positif dari intervensi yang berfokus pada keanekaragaman hayati ini. Area seluas 700 meter persegi ini dirancang untuk menyediakan makanan, tempat berlindung, dan ruang bersarang bagi serangga, amfibi, dan burung.
Proyek di Taman Emperatriz María de Austria merupakan bagian dari rencana yang lebih luas untuk meningkatkan infrastruktur hijau dan keanekaragaman hayati kota Madrid. Ini termasuk penciptaan dinding keanekaragaman hayati, kolam untuk amfibi, dan padang rumput kering Mediterania. Dinding keanekaragaman hayati, sebuah struktur yang menggabungkan batu dan vegetasi, berfungsi sebagai sumber makanan dan tempat berlindung bagi serangga. Selain itu, terdapat kotak sarang untuk burung, tempat makan, kotak sarang untuk lebah, dan kolam kecil untuk amfibi.
Inisiatif ini sejalan dengan strategi Madrid yang lebih luas untuk mengintegrasikan alam ke dalam lingkungan perkotaan, seperti yang terlihat dalam proyek "Bosque Metropolitano" (Hutan Metropolitan). Proyek ambisius ini bertujuan untuk menciptakan sabuk hijau sepanjang 75 kilometer di sekitar kota, yang akan menanam hampir setengah juta pohon baru, meningkatkan kualitas udara, mengurangi risiko penggurunan dan banjir, serta mendukung keanekaragaman hayati. Hutan Metropolitan ini diharapkan dapat menyerap 170.000 ton CO2 saat matang dan akan menggunakan spesies asli untuk pemeliharaan yang efisien dan peningkatan keanekaragaman hayati.
Selain itu, Madrid telah menerapkan "Green Factor," sebuah peraturan yang mewajibkan integrasi alam ke dalam semua bangunan baru dan renovasi. Peraturan ini bertujuan untuk meningkatkan luas area hijau, mengurangi efek pulau panas perkotaan, meningkatkan kualitas udara, dan mempromosikan keanekaragaman hayati perkotaan. Inisiatif ini mencerminkan komitmen kota untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih berkelanjutan dan layak huni.