Sebuah fosil kumbang berusia 99 juta tahun, *Shaykayatcoris michalskii*, yang ditemukan dalam getah ambar Burma, secara signifikan mengubah pemahaman tentang penyerbukan di masa lalu. Penemuan ini menunjukkan bahwa serangga dari ordo Hemiptera, yang saat ini jarang dikaitkan dengan penyerbukan, mungkin telah memainkan peran penting dalam penyerbukan bunga selama era Mesozoikum.
Spesimen dari periode Kapur Akhir ini berasal dari ambar Burma, yang terkenal karena pengawetan detail organisme yang luar biasa. *Shaykayatcoris michalskii* memiliki eksoskeleton berkilauan, sebuah ciri yang belum pernah terdokumentasi sebelumnya pada kutu daun. Ambar tersebut juga mengandung fragmen tumbuhan dan butiran serbuk sari yang menempel pada tubuh serangga, yang sangat menunjukkan kunjungannya ke bunga dan potensi partisipasinya dalam penyerbukan.
Temuan ini menantang persepsi modern tentang peran terbatas kutu daun dalam penyerbukan, menyoroti keterlibatan mereka yang lebih luas pada tahap evolusi awal. Studi ini menawarkan wawasan berharga ke dalam sejarah evolusi penyerbukan dan interaksi serangga-tumbuhan selama periode Kapur. Bukti dari fosil seperti *Shaykayatcoris michalskii* menunjukkan bahwa jaringan penyerbukan bisa lebih beragam dan fleksibel daripada yang dibayangkan sebelumnya. Para peneliti berteori bahwa ceruk penyerbukan mungkin telah terbagi, mirip dengan ekosistem saat ini, yang berkontribusi pada keragaman serangga penyerbuk dan keberhasilan tumbuhan yang bergantung pada penyerbukan.
Memahami praktik penyerbukan kuno ini dapat memberikan informasi untuk tantangan ekologi saat ini, seperti penurunan penyerbuk modern. Dengan mempelajari sejarah evolusi penyerbukan, para ilmuwan dapat memperoleh pemahaman tentang bagaimana spesies merespons perubahan lingkungan, yang membantu upaya konservasi penyerbuk saat ini. Sebagai contoh, studi tentang perubahan iklim purba 56 juta tahun yang lalu menunjukkan pergeseran dari penyerbukan angin ke penyerbukan oleh hewan, yang menawarkan wawasan tentang ketahanan dan adaptasi ekosistem.