Point Nemo, yang terletak di Samudra Pasifik Selatan, memegang rekor sebagai titik paling terpencil dari daratan mana pun di Bumi. Koordinatnya yang tepat berada di sekitar 48°52′6″ Lintang Selatan dan 123°23′6″ Bujur Barat. Lokasi ini begitu terisolasi sehingga daratan terdekat adalah Pulau Ducie di Kepulauan Pitcairn, Motu Nui di dekat Pulau Paskah, dan Pulau Maher di Antartika, yang semuanya berjarak sekitar 2.700 kilometer (1.677 mil).
Perhitungan yang mengidentifikasi Point Nemo sebagai kutub samudra dari ketidakterjangkauan ini dilakukan pada tahun 1992 oleh insinyur-peneliti Kroasia, Hrvoje Lukatela, menggunakan pemodelan komputer. Keunikan lokasinya juga tercermin dari fakta bahwa manusia terdekat dengan Point Nemo seringkali adalah para astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang mengorbit sekitar 400 kilometer di atas Bumi. Nama "Point Nemo" sendiri merupakan penghormatan kepada Kapten Nemo dari novel-novel Jules Verne, yang mencerminkan isolasi dan sifat terpencil dari lokasi ini.
Point Nemo juga memiliki peran penting dalam industri antariksa sebagai "kuburan pesawat ruang angkasa". Badan antariksa seperti NASA dan ESA menggunakan lokasi ini untuk membuang satelit dan pesawat ruang angkasa yang sudah tidak terpakai, termasuk stasiun luar angkasa Mir dan Skylab. Keterpencilan dan minimnya aktivitas manusia di area ini menjadikannya lokasi yang aman untuk pendaratan darurat puing-puing antariksa, meminimalkan risiko bagi kehidupan di Bumi.
Koneksi kosmik Point Nemo semakin diperluas dengan penemuan molekul organik, yang merupakan blok bangunan kehidupan, dalam sampel yang diambil dari asteroid Bennu oleh misi OSIRIS-REx NASA. Penemuan ini, yang diumumkan pada Januari 2025, menunjukkan bahwa bahan-bahan penting untuk kehidupan mungkin tersebar luas di tata surya. Hal ini menimbulkan pertanyaan menarik tentang asal-usul kehidupan dan bagaimana ia mungkin telah menyebar ke seluruh alam semesta, menjadikan Point Nemo sebagai simbol keterpencilan geografis sekaligus titik temu antara Bumi, ruang angkasa, dan imajinasi manusia.