Pengguna Google Maps baru-baru ini menemukan objek berbentuk cakram yang tidak biasa di Antartika, memicu spekulasi tentang kemungkinan adanya UFO. Objek tersebut, yang terletak di koordinat 66°16'24.5"S 100°59'03.5"E, memicu berbagai teori di kalangan publik.
Namun, para ahli geografi dan pemetaan menawarkan penjelasan ilmiah yang lebih masuk akal. Profesor Bethan Davies dari Newcastle University menjelaskan bahwa anomali yang terlihat di citra satelit kemungkinan besar adalah sebuah danau kecil yang berada di dalam cekungan berbatu. Fenomena ini terjadi karena air danau yang lebih hangat menyerap lebih banyak sinar matahari dibandingkan area sekitarnya yang tertutup salju. Penyerapan panas yang lebih tinggi ini menyebabkan pencairan salju di sekitar danau, menciptakan bentuk yang tampak seperti cakram atau semi-lingkaran.
Laura Gerrish, seorang ahli pemetaan dari British Antarctic Survey, menambahkan bahwa area tersebut dikenal sebagai Bunger Hills. Wilayah ini kaya akan formasi geografis unik, termasuk banyak danau kecil dan kolam. Danau-danau ini sering kali memiliki tepi yang halus dan membulat, yang terbentuk akibat interaksi antara air dan es, sehingga tampak misterius ketika dilihat dari citra satelit.
Bunger Hills pertama kali ditemukan pada tahun 1947 oleh Letnan Komandan David E. Bunger dari Angkatan Laut AS saat Operasi Highjump. Area ini dikenal sebagai "Oasis Bunger" karena sebagian besar bebas es dan memiliki banyak danau air tawar maupun air asin, dengan luas sekitar 450 km², bahkan ada sumber yang menyebutkan hingga 950 km². Danau terbesar di sana, Algae Lake atau Lake Figurnoye, merupakan danau air tawar terbesar di seluruh Antartika.
Para ahli menekankan bahwa sebagian besar fenomena aneh yang terlihat di Antartika, termasuk objek berbentuk cakram ini, dapat dijelaskan sebagai hasil dari proses geologis dan hidrologis alami. Pemanasan global dan perubahan iklim juga berperan dalam dinamika pencairan es dan pembentukan fitur-fitur geografis baru di benua beku ini.