Letusan Kilauea Episode Ke-36 Mencapai Puncak Baru di Hawaii

Aktivitas vulkanik di Gunung Kilauea, yang berlokasi di Pulau Besar Hawaiʻi, terus menunjukkan dinamika geologis yang signifikan. Letusan intermiten yang dimulai pada 23 Desember 2024 mencapai puncak baru pada 9 November 2025, menandai dimulainya episode ke-36 dari siklus energi bumi gunung berapi tersebut. Selama peristiwa ini, pancaran lava dilaporkan mencapai ketinggian mencengangkan hingga 150 meter dari ventilasi yang berada di bagian utara dan selatan kawah Halemaʻumaʻu.

Episode ke-36 ini diawali oleh fenomena yang dikenal sebagai "gas-pistoning," sebuah kondisi tekanan gas berlebih yang menyebabkan kenaikan permukaan lava sebelum akhirnya terjadi pelepasan gas dan dimulainya erupsi. United States Geological Survey (USGS) telah mengindikasikan pada 7 November 2025 bahwa peningkatan tekanan gas dan kembalinya luapan lava di ventilasi utara menjadi pertanda bahwa episode baru sudah mendekati batasnya. Peristiwa ini merupakan bagian dari rangkaian aktivitas yang telah berlangsung sejak tahun 1983, menjadikan Kilauea salah satu gunung api yang paling intensif dipelajari di dunia.

Data yang dirilis oleh USGS Hawaiian Volcano Observatory (HVO) menunjukkan bahwa episode ke-36 ini berlangsung kurang dari lima jam namun menghasilkan laju aliran tertinggi yang tercatat dalam erupsi ini, yaitu lebih dari 650 yard kubik per detik. Diperkirakan total lava yang keluar mencapai 8 hingga 9 juta meter kubik, yang kemudian menutupi sekitar 60 hingga 80% dasar kawah Halemaʻumaʻu. Meskipun kekuatan alam ini tampak dahsyat, laporan resmi sejauh ini menegaskan tidak ada kerugian signifikan pada properti hunian atau korban jiwa yang tercatat akibat aktivitas vulkanik terbaru ini.

Otoritas setempat tetap mengeluarkan peringatan tegas kepada penduduk dan pengunjung untuk menjaga jarak aman karena adanya potensi emisi gas vulkanik dan hujan abu. Secara historis, aktivitas Kilauea sejak tahun 1983 telah membentuk kembali garis pantai pulau secara signifikan. Meskipun demikian, fenomena vulkanik di Hawaii ini juga menghadirkan transformasi material yang unik, seperti pembentukan pantai pasir hitam dari interaksi lava panas dengan air laut dingin, yang kemudian menjadi daya tarik wisata baru.