Dalam sebuah ekspedisi laut dalam yang monumental, para ilmuwan Argentina telah mengumumkan penemuan sekitar 40 spesies laut yang sebelumnya tidak diketahui. Ekspedisi "Oasis Bawah Laut Ngarai Mar del Plata: Talud Kontinental IV" ini merupakan kolaborasi antara Dewan Riset Ilmiah dan Teknis Nasional Argentina (CONICET) dan Schmidt Ocean Institute. Misi yang menggunakan kapal riset R/V Falkor (too) dan kendaraan bawah air yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) SuBastian ini, berhasil menjelajahi kedalaman Samudra Atlantik Selatan hingga 3.900 meter.
Selama ekspedisi, SuBastian menyiarkan langsung rekaman laut dalam yang menarik perhatian lebih dari 1,6 juta penonton harian di kanal YouTube ekspedisi. Puncak partisipasi terjadi saat beberapa penyelaman menarik hingga 50.000 pemirsa simultan, menunjukkan minat publik yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap sains kelautan. Ngarai Mar del Plata, salah satu ngarai bawah laut terbesar di Argentina dengan kedalaman lebih dari 3.500 meter, menjadi lokasi strategis karena pertemuan dua arus kuat yang mendukung ekosistem uniknya.
Penemuan ilmiah dari misi ini sangat signifikan, termasuk identifikasi sekitar 40 spesies baru, seperti bintang laut berwarna oranye, cumi-cumi transparan, dan kepiting laut dalam. Para peneliti juga mendokumentasikan terumbu karang air dingin pada kedalaman lebih dari 3.500 meter. Dr. Daniel Lauretta dari CONICET, pemimpin ekspedisi, menggambarkan eksplorasi ini seperti menjelajahi planet lain. Keberhasilan ekspedisi ini juga terletak pada kemampuannya menjembatani kesenjangan antara sains dan publik melalui siaran langsung yang memukau jutaan orang.
Wendy Schmidt, presiden Schmidt Ocean Institute, menekankan kekuatan eksplorasi laut dalam dalam memicu imajinasi dan kesadaran akan luasnya planet yang perlu ditemukan dan dilindungi. Namun, ekspedisi ini juga menyoroti tantangan lingkungan, di mana tim menemukan sampah plastik pada kedalaman lebih dari 1.200 meter. Penemuan ini memperkuat urgensi upaya konservasi laut, mengingat plastik dapat bertahan lama di laut dalam dan memengaruhi organisme laut. Seluruh data yang dikumpulkan akan tersedia melalui repositori akses terbuka seperti CONICET Digital, OBIS, dan GenBank untuk dimanfaatkan oleh komunitas ilmiah global dan publik.