Para ilmuwan telah menemukan spesies krustasea predator baru yang diberi nama *Dulcibella camanchaca* di Palung Atacama, sebuah wilayah laut dalam yang jarang dijelajahi.
Spesies yang baru ditemukan ini, yang memiliki panjang sekitar empat sentimeter, ditemukan di kedalaman hampir 8.000 meter. Analisis genomik telah mengkonfirmasi bahwa *Dulcibella camanchaca* bukan hanya spesies baru tetapi juga genus baru, yang menyoroti Palung Atacama sebagai pusat keanekaragaman hayati endemik. Krustasea ini adalah predator aktif, menggunakan anggota tubuh raptorialnya untuk menangkap mangsa yang lebih kecil, sebuah peran yang belum pernah teramati sebelumnya pada kedalaman ekstrem seperti itu.
Penemuan ini, yang dipublikasikan dalam jurnal *Systematics and Biodiversity*, merupakan hasil dari Ekspedisi Sistem Pengamatan Laut Dalam Terpadu (IDOOS) tahun 2023. Ekspedisi ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Instituto Milenio de Oceanografía (IMO), Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI), dan Universidad de Concepción di Chile. Palung Atacama, yang membentang sekitar 6.000 kilometer di sepanjang pantai Amerika Selatan, mencapai kedalaman sekitar 7.900 meter, menjadikannya bagian dari zona hadal yang dicirikan oleh kegelapan abadi, suhu mendekati beku, dan tekanan yang sangat tinggi.
Penelitian sebelumnya yang menggunakan DNA sedimen di Palung Atacama mengungkapkan penurunan keanekaragaman hayati yang signifikan antara tahun 1970 dan 1985, yang terkait dengan peristiwa El Niño yang kuat dan upaya penangkapan ikan yang intensif. Hal ini menyoroti kerentanan ekosistem ini terhadap perubahan lingkungan dan aktivitas manusia. Penemuan *Dulcibella camanchaca* memiliki implikasi penting bagi biologi kelautan, menekankan perlunya eksplorasi berkelanjutan di wilayah terpencil ini dan menimbulkan pertanyaan menarik tentang potensi kehidupan di tempat lain, baik di Bumi maupun di luar angkasa.