Dalam penyelamatan yang mengharukan, penjaga hutan di Filipina menyelamatkan burung camar-sungu besar yang paruhnya terjebak oleh tutup botol plastik minuman. Insiden yang dilaporkan oleh Palawan News ini menyoroti bahaya polusi plastik bagi satwa liar.
Para penjaga hutan, yang bertugas di Taman Alam Tubbataha Reefs, melihat burung tersebut di perahu mereka. Setelah penyelidikan, mereka menemukan burung itu tidak dapat makan atau minum karena tutup plastik tersebut.
Untungnya, para penjaga hutan turun tangan, mencegah burung itu mati kelaparan dan kehausan. Angelique Songco, yang dikenal sebagai "Mama Ranger," membagikan kisah tersebut di halaman Facebook Tubbataha Reefs, menekankan masalah yang lebih luas tentang polusi plastik.
Insiden ini menjadi pengingat keras akan dampak tindakan manusia terhadap satwa liar. Aktivitas manusia dan perubahan iklim memengaruhi perilaku burung dan mengancam mata pencaharian mereka. Banyak spesies burung telah mati karena masalah habitat, namun mereka sangat penting bagi rantai makanan yang lebih luas dan ekosistem lokal yang seimbang.
Postingan Songco menggarisbawahi pentingnya tanggung jawab bersama dan empati terhadap semua bentuk kehidupan. Taman Alam Tubbataha Reefs, situs Warisan Dunia UNESCO, adalah rumah bagi beragam kehidupan laut, termasuk ikan, karang, hiu, lumba-lumba, dan paus.
Kisah tersebut memicu seruan untuk perbaikan pembuangan limbah dan tindakan individu. Orang-orang didorong untuk mendukung upaya konservasi satwa liar dan berpartisipasi dalam inisiatif pembersihan komunitas.