Populasi paus kanan Atlantik Utara menunjukkan perkembangan yang sedikit menggembirakan, dengan estimasi jumlah mencapai 384 individu pada tahun 2024, atau bertambah delapan dari catatan tahun sebelumnya. Kenaikan sekitar 2,1 persen ini menandai tren pertumbuhan lambat selama empat tahun terakhir, sebuah momentum baru setelah periode penurunan signifikan sepanjang dekade terakhir. Perkembangan positif ini dikaitkan dengan penguatan strategi perlindungan yang diterapkan secara kolektif oleh berbagai pihak.
Langkah-langkah konservasi mencakup regulasi yang lebih ketat untuk memitigasi risiko tabrakan dengan kapal dan terjerat dalam peralatan penangkapan ikan. Sebagai wujud komitmen nyata, pada September 2023, Pemerintahan Biden-Harris mengalokasikan dana sebesar 82 juta dolar AS untuk mendukung pengembangan teknologi baru guna mengurangi ancaman terhadap spesies ikonik ini. Inisiatif terstruktur ini dianggap sebagai kunci untuk mengubah lintasan populasi yang sempat berada di ambang kepunahan.
Meskipun tren kenaikan memberikan secercah harapan, status paus kanan Atlantik Utara tetap berada di ambang bahaya kritis. Jumlah paus betina yang mampu bereproduksi tercatat masih di bawah 70 ekor, sebuah indikator kerentanan yang mendalam. Konsorsium Paus Kanan Atlantik Utara menekankan bahwa perlindungan berkelanjutan dan tanpa kompromi adalah prasyarat mutlak untuk menjamin kelestarian jangka panjang spesies ini.
Tantangan yang dihadapi paus ini sangat kompleks, termasuk dampak perubahan iklim yang memicu pemanasan air laut di area seperti Teluk Maine, yang memengaruhi ketersediaan krustasea sebagai makanan utama mereka. Pergeseran pola migrasi mencari makan ke wilayah yang lebih berisiko, seperti Teluk St. Lawrence, juga meningkatkan paparan mereka terhadap ancaman buatan manusia. Sebagai respons, Kanada telah mengadopsi pendekatan inovatif menggunakan teknologi cerdas, seperti *autonomous underwater gliders* dan pelampung dengan *hydrophones*, untuk mendeteksi paus secara *real time* dan menerapkan pembatasan kecepatan kapal yang lebih terarah di zona berisiko tinggi.
Upaya pemetaan kepadatan populasi yang lebih akurat, yang menggabungkan data survei visual dan akustik selama 17 tahun, juga terus dilakukan untuk memprediksi dan menghindari paparan paus terhadap bahaya kegiatan perikanan komersial dan kapal. Mengatasi penurunan reproduksi dan memitigasi risiko yang dapat dicegah menjadi fokus utama untuk memastikan setiap individu yang tersisa memiliki kesempatan terbaik untuk melanjutkan garis kehidupan mereka.