Elang ekor baji (Aquila audax fleayi), spesies yang terancam punah di Tasmania, kini mendapatkan perlindungan yang lebih baik berkat kemajuan teknologi. Dengan populasi dewasa diperkirakan hanya seribu ekor, kelangsungan hidup spesies ini menghadapi tantangan serius akibat tabrakan dengan infrastruktur buatan manusia, terutama jalur listrik dan turbin angin.
Sebuah kolaborasi inovatif antara TasNetworks dan para peneliti dari Universitas Tasmania telah menghasilkan alat pemetaan risiko yang revolusioner. Alat ini memanfaatkan data telemetri GPS dari jalur penerbangan elang untuk mengidentifikasi area dengan potensi tabrakan tinggi. Pendekatan proaktif ini memungkinkan upaya konservasi yang lebih terarah, melampaui ketergantungan pada laporan kematian yang mungkin tidak lengkap. Antara tahun 2017 hingga 2023, tercatat 110 kasus elang ekor baji yang terbunuh atau terluka akibat infrastruktur jalur listrik di Tasmania. Model prediktif baru ini memungkinkan intervensi dini dengan memprediksi area berisiko tinggi sebelum insiden terjadi. Sebagai respons, TasNetworks telah memitigasi lebih dari 600 kilometer jalur listrik berisiko tinggi dengan memasang langkah-langkah pelindung dan menerapkan standar desain baru untuk mengurangi risiko sengatan listrik. Inisiatif ini tidak hanya memandu strategi konservasi di seluruh negara bagian tetapi juga memberikan nilai tambah bagi perencanaan infrastruktur baru dan mendukung upaya konservasi keanekaragaman hayati yang lebih luas. Pendekatan berbasis data ini menandai kemajuan signifikan dalam melindungi elang ekor baji yang unik di Tasmania, menggabungkan wawasan ilmiah dengan solusi praktis.
Di Australia secara umum, tantangan serupa dihadapi oleh berbagai spesies burung. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Ecology & Evolution menyoroti bahwa suhu panas ekstrem, selain penggundulan hutan, telah menyebabkan penurunan drastis populasi burung tropis. Antara tahun 1950 dan 2020, populasi burung tropis menurun antara 25% hingga 38% karena pemanasan global. Hal ini menunjukkan pentingnya pendekatan konservasi yang komprehensif, tidak hanya mengatasi ancaman langsung tetapi juga akar penyebab perubahan lingkungan. Upaya konservasi di Australia, seperti yang terlihat pada perlindungan Karang Penghalang Besar, menekankan penetapan kawasan lindung laut dan penerapan kriteria yang selaras dengan kebijakan konservasi nasional. Meskipun fokusnya berbeda, prinsip dasar perlindungan habitat dan keanekaragaman hayati tetap sama, menunjukkan kesadaran yang berkembang akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem untuk masa depan. Pendekatan yang terintegrasi ini memastikan bahwa upaya konservasi bersifat holistik dan berkelanjutan.