Pasar ekuitas India diperkirakan akan dibuka lebih tinggi pada hari Jumat, 8 Agustus 2025, menunjukkan pemulihan dari kerugian sebelumnya. Optimisme ini dipicu oleh pengumuman pertemuan potensial antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang dapat meredakan tekanan sanksi AS terhadap India terkait perdagangan minyaknya dengan Rusia.
Kamis lalu, pasar mengalami penurunan hampir 1% setelah Presiden Trump memberlakukan tarif 25% untuk barang-barang India, yang secara efektif menaikkan total tarif menjadi 50%. Tindakan ini merupakan respons terhadap pembelian minyak Rusia yang terus berlanjut oleh India. KTT yang diusulkan, yang dikonfirmasi oleh Kremlin untuk beberapa hari mendatang, menawarkan harapan untuk meredakan ketegangan perdagangan. Moody's memperingatkan bahwa kenaikan tarif AS menjadi 50% dapat menghambat ambisi manufaktur India dan arus investasi, yang berpotensi memperlambat pertumbuhan PDB sekitar 0,3% pada tahun fiskal 2025-26. Meskipun demikian, permintaan domestik yang kuat dan sektor jasa yang tangguh diharapkan dapat membantu menahan dampak negatifnya.
Pergerakan mata uang India juga diperkirakan akan menguat. Rupee India diperkirakan akan dibuka lebih kuat, diperdagangkan di sekitar 87,48-87,52 terhadap dolar AS, naik dari penutupan sebelumnya di 87,7025. Apresiasi ini terjadi setelah pembalikan posisi jual yang dipengaruhi oleh pertahanan Bank Cadangan India terhadap level 87,95 USD/INR. Namun, ketidakpastian yang terus berlanjut seputar tarif AS dapat menyebabkan volatilitas lebih lanjut pada mata uang.
Di tengah ketidakpastian pasar ini, para analis menyarankan untuk fokus pada saham-saham yang kuat secara fundamental. JSW Energy diproyeksikan akan mencapai target ₹598, didukung oleh pola grafik dan level Fibonacci. Sementara itu, Hindustan Aeronautics (HAL) diharapkan dapat mencapai ₹4870, didorong oleh sinyal beli pada indikator RSI. Perusahaan-perusahaan ini mewakili peluang bagi investor yang mencari stabilitas di tengah gejolak pasar.
Secara keseluruhan, prospek pasar India pada 8 Agustus 2025 ditandai oleh harapan akan resolusi diplomatik terhadap ketegangan perdagangan, yang berpotensi memacu kenaikan pasar. Namun, investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan fokus pada fundamental perusahaan yang kuat di tengah lingkungan pasar yang bergejolak.