Pasar global mengamati dengan cermat pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Simposium Kebijakan Ekonomi Jackson Hole pada 21 Agustus 2025. Fokus utama investor adalah potensi pergeseran kebijakan moneter, khususnya kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September.
Dolar AS bertahan stabil di bawah level tertinggi dalam sepekan, mencerminkan ketidakpastian ekonomi. Pasar Asia menunjukkan pergerakan beragam; Nikkei Jepang turun 0,6% sementara KOSPI Korea Selatan naik 0,9%. Perbedaan ini menyoroti respons pasar regional yang berbeda terhadap sinyal kebijakan moneter AS dan kondisi ekonomi domestik.
Analis memperkirakan Powell akan memberikan panduan mengenai arah kebijakan Federal Reserve, menyeimbangkan kekhawatiran inflasi dengan tanda-tanda perlambatan pasar tenaga kerja. Data pekerjaan terbaru menunjukkan pertumbuhan yang lebih lemah dari perkiraan, dengan revisi ke bawah untuk bulan-bulan sebelumnya, mengindikasikan potensi perlambatan penciptaan lapangan kerja. Namun, inflasi yang didorong oleh tarif tetap menjadi perhatian.
Probabilitas penurunan suku bunga pada bulan September diperkirakan sekitar 80,9% berdasarkan alat FedWatch CME, meskipun angka ini sedikit menurun dari minggu sebelumnya. TD Securities memperkirakan Powell mungkin mengisyaratkan kecenderungan untuk melonggarkan kebijakan karena meningkatnya risiko penurunan pasar tenaga kerja. Namun, ada kemungkinan Powell akan menunggu kejelasan lebih lanjut dari laporan pekerjaan dan inflasi mendatang.
Penurunan suku bunga di AS berpotensi meningkatkan arus modal ke Asia, karena investor mencari imbal hasil yang lebih menarik. Hal ini dapat mendorong pasar ekuitas dan obligasi di kawasan tersebut, meskipun juga dapat menimbulkan volatilitas pasar keuangan. Pelemahan dolar AS, yang sering menyertai penurunan suku bunga, dapat membuat ekuitas Asia lebih menarik bagi investor asing dan mendukung apresiasi mata uang regional.
Pelaku pasar akan mencermati pidato Powell untuk mendapatkan petunjuk mengenai waktu dan besaran penyesuaian kebijakan di masa depan. Ketidakpastian seputar data ekonomi yang beragam dan potensi dampak tarif pada inflasi menyoroti pentingnya pidato ini dalam membentuk sentimen pasar dalam beberapa bulan mendatang. Kemampuan Federal Reserve untuk menavigasi keseimbangan antara mengendalikan inflasi dan mendukung pasar tenaga kerja akan menjadi kunci dalam menentukan lintasan ekonomi global.