Tahun 2025 menandai kebangkitan pasar penawaran umum perdana (IPO) di sektor teknologi, dengan debut gemilang Figma dan lonjakan valuasi Canva sebagai sorotan utama pada pertengahan Agustus. Kinerja impresif ini mencerminkan ketahanan sektor teknologi dan membuka cakrawala baru bagi inovasi serta pertumbuhan.
Figma, platform desain kolaboratif, mencatatkan debutnya di bursa saham dengan lonjakan fantastis sebesar 250% pada hari pertama perdagangan. Sahamnya ditutup pada $115,50, mengukuhkan valuasi perusahaan mencapai $47,1 miliar, jauh melampaui valuasi sebelumnya dan menunjukkan kepercayaan pasar yang kuat terhadap model bisnis serta potensi masa depan Figma. Meskipun mengalami volatilitas pasca-IPO, dengan harga saham yang sempat terkoreksi, Figma terus menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang solid dan margin laba kotor yang tinggi.
Sementara itu, Canva, perusahaan perangkat lunak desain asal Australia, turut meramaikan euforia IPO dengan peningkatan valuasi yang signifikan. Melalui penjualan saham karyawan pada Agustus 2025, valuasi Canva melonjak menjadi $42 miliar, sebuah lompatan besar dari valuasi $32 miliar pada Oktober 2024. Peningkatan ini didorong oleh minat investor institusional seperti JPMorgan Asset Management, menegaskan posisi Canva sebagai pemain kunci dalam industri desain digital yang terus berkembang.
Secara keseluruhan, pasar IPO pada pertengahan Agustus 2025 telah menyaksikan pemulihan yang solid. Tercatat 137 penawaran dengan total dana yang dihimpun mencapai $22,6 miliar. Kesepakatan bernilai $100 juta atau lebih mengalami peningkatan kinerja hari pertama sebesar 19%. Fenomena ini mengindikasikan adanya kepercayaan investor yang kokoh terhadap prospek perusahaan teknologi di tengah lanskap ekonomi global yang dinamis. Investor kini lebih selektif, namun memberikan apresiasi tinggi terhadap perusahaan yang mampu menghadirkan solusi inovatif dan model bisnis yang terbukti tangguh.
Lonjakan performa Figma dan Canva dapat dilihat sebagai katalis positif yang mendorong perusahaan teknologi lain untuk mengeksplorasi peluang pasar modal. Peristiwa ini juga menyoroti pentingnya adaptabilitas dan inovasi berkelanjutan sebagai kunci keberhasilan di era digital yang serba cepat.