Google telah mengumumkan niatnya untuk menandatangani Kode Etik Uni Eropa untuk Kecerdasan Buatan (AI), yang dirancang untuk membantu perusahaan mematuhi Undang-Undang AI Uni Eropa yang akan datang. Meskipun mendukung inisiatif ini, Google menyuarakan kekhawatiran bahwa beberapa ketentuan dalam kode tersebut dapat memperlambat pengembangan dan penerapan AI di Eropa, terutama terkait dengan perubahan dalam hukum hak cipta dan potensi pengungkapan rahasia dagang.
Perusahaan-perusahaan teknologi besar lainnya, seperti OpenAI dan Mistral, juga telah menyatakan niat mereka untuk menandatangani kode tersebut. Sementara itu, Meta telah menolak untuk menandatangani kode ini, dengan alasan bahwa kode tersebut memperkenalkan ketidakpastian hukum bagi pengembang model dan melampaui cakupan Undang-Undang AI.
Undang-Undang AI Uni Eropa, yang mulai berlaku pada 2 Agustus 2025, bertujuan untuk menetapkan standar global dalam regulasi AI, dengan fokus pada transparansi, perlindungan hak cipta, dan keamanan. Meskipun pendaftaran ke dalam kode etik ini bersifat sukarela, perusahaan yang menandatanganinya diharapkan mendapatkan kepastian hukum yang lebih besar dalam operasional mereka di Eropa.