Aturan Perjalanan Baru Latvia: ETA Mulai Berlaku 1 September 2025

Mulai 1 September 2025, Latvia akan menerapkan sistem Otorisasi Perjalanan Elektronik (ETA) baru bagi warga negara dari negara ketiga yang tidak memiliki izin tinggal atau visa Schengen Latvia.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan perbatasan dan menyederhanakan proses masuk bagi pengunjung internasional. Sistem ETA ini mengharuskan pelancong non-Uni Eropa untuk mengajukan permohonan secara daring sebelum kedatangan. Persyaratan ini berlaku untuk berbagai kategori pelancong, termasuk turis dan pebisnis dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Tiongkok, India, Rusia, Belarus, dan Ukraina. Penumpang transit yang melewati bandara Latvia, serta pemegang visa Schengen dari negara lain, juga harus melengkapi deklarasi ETA.

Pengecualian berlaku bagi diplomat, pejabat, serta warga negara dari Uni Eropa, negara-negara NATO, OECD, Konfederasi Swiss, dan Brasil. Proses aplikasi dilakukan melalui portal daring resmi, eta.gov.lv, yang dijadwalkan tersedia pada akhir Agustus 2025. Pelancong diwajibkan mengajukan permohonan setidaknya 48 jam sebelum kedatangan.

Informasi yang diperlukan mencakup detail tujuan perjalanan, durasi dan lokasi menginap, rute perjalanan di Latvia, informasi kontak, serta data terkait posisi pemerintahan, militer, atau politik yang pernah atau sedang dipegang oleh pelancong atau kerabat mereka. Kegagalan dalam memberikan informasi yang akurat atau lengkap dapat berujung pada penolakan masuk atau denda hingga €2.000.

Penerapan ETA ini merupakan respons terhadap meningkatnya risiko keamanan, terutama yang dipicu oleh situasi geopolitik di kawasan, termasuk perang di Ukraina dan ancaman hibrida yang dilaporkan dari Belarus. Langkah ini sejalan dengan upaya Latvia untuk memperkuat keamanan perbatasan timur.

Sistem ETA ini berbeda dari Sistem Informasi dan Otorisasi Perjalanan Eropa (ETIAS) yang akan mencakup seluruh Area Schengen di kemudian hari, dijadwalkan berlaku pada tahun 2026. Kebijakan ini mencerminkan pergeseran menuju pengelolaan pergerakan global yang lebih terstruktur dan aman.