Jalan Kaki di Alam Tingkatkan Fokus dan Ketenangan

Diedit oleh: Liliya Shabalina

Menghabiskan waktu dengan berjalan kaki di tengah keindahan alam menawarkan jeda yang sangat dibutuhkan dari kesibukan sehari-hari, secara signifikan meningkatkan kemampuan fokus dan menumbuhkan ketenangan batin.

Aktivitas ini memungkinkan otak untuk beristirahat dari stimulasi konstan, memulihkan fungsi kognitif seperti rentang perhatian dan konsentrasi sebelum kembali menghadapi tugas-tugas yang menuntut. Proses berjalan di alam secara inheren mendorong kesadaran penuh (mindfulness), yang mengharuskan individu untuk hadir sepenuhnya pada setiap momen. Dengan mengamati lingkungan sekitar tanpa penilaian, pengalaman dapat terungkap secara alami, memberikan jeda dari gangguan umum yang sering kali menguasai pikiran. Penelitian menunjukkan bahwa berada di ruang hijau, seperti taman atau hutan, dapat menurunkan tingkat stres dan kecemasan, serta meningkatkan suasana hati secara keseluruhan. Studi dari Universitas Chicago, misalnya, menyoroti bahwa perhatian tak disengaja yang timbul dari lingkungan yang menarik tidak menyebabkan kelelahan mental, berbeda dengan perhatian terarah yang digunakan dalam pekerjaan.

Untuk memperdalam pengalaman mindfulness saat berjalan di alam, fokus pada kesadaran sensorik adalah kunci. Melibatkan diri dengan mengamati pola pada daun, tekstur kulit kayu, atau permainan cahaya dapat memperkaya persepsi. Mendengarkan suara-suara alam, seperti kicauan burung atau desiran angin, dan menghirup aroma alami seperti pinus atau bunga, juga dapat meningkatkan koneksi dengan lingkungan dan memperbaiki kinerja kognitif. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Frontiers in Psychology menemukan bahwa anak-anak yang berjalan selama 30 menit di lingkungan alami menunjukkan respons yang lebih cepat.

Menerapkan teknik berjalan yang penuh kesadaran, seperti memperlambat langkah dan menyelaraskan napas dengan gerakan, membantu seseorang tetap hadir dalam momen tersebut. Ritme yang lebih lambat ini memungkinkan pengamatan detail-detail halus di lingkungan, yang pada gilirannya mengarah pada peningkatan fokus dan kesejahteraan secara keseluruhan. Bahkan, hanya dengan 10-15 menit berjalan di alam dapat memberikan efek yang terasa. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa melihat pola alam yang disebut fraktal, seperti bentuk daun atau pegunungan, dapat meningkatkan aktivitas gelombang alfa di otak, yang berkaitan dengan keadaan rileks namun tetap waspada.

Menghabiskan waktu di alam terbukti tidak hanya menyegarkan suasana hati tetapi juga mempertajam daya ingat. Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam Ecopsychology menemukan bahwa menghabiskan waktu sendirian di alam secara signifikan meningkatkan kesejahteraan emosional. Selain itu, berjalan di alam dapat mengurangi risiko depresi, seperti yang ditunjukkan oleh studi Universitas Stanford yang menemukan penurunan aktivitas di bagian otak yang terkait dengan depresi pada mereka yang berjalan di area alami dibandingkan dengan lingkungan perkotaan. Dengan demikian, merangkul alam melalui jalan kaki adalah investasi berharga untuk kejernihan mental dan ketenangan batin.

Sumber-sumber

  • NewsBytes

  • Paths of Learning

  • Reality Pathing

  • Thun Land

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.