Kecemasan perpisahan adalah kondisi umum pada anjing yang menimbulkan stres ketika mereka ditinggal sendirian atau terpisah dari pemiliknya. Kondisi ini dapat memengaruhi kesejahteraan anjing dan ketenangan rumah tangga. Anjing dari berbagai usia dapat mengalaminya, seringkali dipicu oleh perubahan besar dalam hidup seperti pindah rumah, anggota keluarga baru, atau kehilangan anggota keluarga.
Gejala kecemasan perpisahan bervariasi, namun umumnya meliputi perilaku destruktif seperti mengunyah barang, mencakar pintu atau jendela, serta mengotori rumah, bahkan pada anjing yang sudah terlatih. Tanda lain termasuk gonggongan atau lolongan berlebihan, air liur berlebihan, mondar-mandir, dan dalam kasus parah, upaya melarikan diri yang dapat menyebabkan cedera diri. Perilaku ini biasanya muncul segera setelah pemilik pergi.
Mengatasi kecemasan perpisahan memerlukan kesabaran dan pendekatan terstruktur. Melatih anjing secara bertahap untuk terbiasa ditinggal sendirian, dimulai dengan periode singkat dan secara bertahap meningkatkannya, adalah metode yang efektif. Memberikan mainan yang diisi camilan saat Anda pergi dapat menciptakan asosiasi positif dengan kesendirian. Menjaga rutinitas harian yang konsisten untuk makan, bermain, dan berolahraga juga memberikan rasa aman dan prediktabilitas.
Penting untuk menghindari ritual perpisahan dan pertemuan yang berlebihan, menjaga momen kepergian dan kepulangan tetap tenang. Perubahan mendadak dalam rutinitas atau jadwal pemilik juga dapat memicu atau memperburuk kecemasan. Jika perubahan jadwal tidak dapat dihindari, pertimbangkan bantuan orang lain atau membawa anjing bersama Anda.
Untuk kasus kecemasan perpisahan yang parah, sangat disarankan mencari bantuan profesional. Dokter hewan dapat memberikan diagnosis dan mendiskusikan pilihan pengobatan, termasuk obat-obatan jika diperlukan. Ahli perilaku anjing atau pelatih profesional dapat membantu mengembangkan rencana modifikasi perilaku yang disesuaikan. Teknik seperti desensitisasi sistematis dan pengkondisian balik, yang bertujuan mengubah respons emosional anjing terhadap situasi perpisahan, telah terbukti efektif. Sekitar 14% anjing di Amerika Serikat mengalami gangguan kecemasan, yang dapat dipicu oleh berbagai faktor.