Selama lebih dari 30.000 tahun, anjing telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, membangun ikatan emosional yang mendalam.
Penelitian ilmiah modern semakin mengungkap kemampuan luar biasa anjing dalam memahami dan merespons perasaan manusia. Studi yang diterbitkan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa anjing dapat mendeteksi perubahan kimiawi dalam tubuh manusia yang berkaitan dengan stres melalui indra penciuman mereka. Anjing yang terpapar aroma keringat dari individu yang sedang stres menunjukkan tanda-tanda stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang terpapar aroma dari individu yang merasa bahagia. Hal ini menunjukkan bahwa anjing dapat merasakan stres manusia melalui bau. Penelitian pada tahun 2023 mengonfirmasi bahwa anjing mampu membedakan berbagai emosi manusia berdasarkan ekspresi wajah, melampaui sekadar respons terhadap suara, menunjukkan bahwa anjing benar-benar memahami dan bereaksi terhadap ekspresi emosional kita.
Sebuah studi pada tahun 2018 yang melibatkan 26 anjing menemukan bahwa detak jantung mereka meningkat saat melihat foto orang yang marah, takut, atau bahagia, dan mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk makan setelahnya, menandakan adanya respons stres pada anjing. Kemampuan anjing untuk merasakan emosi ini tidak hanya memperkuat ikatan antara manusia dan hewan, tetapi juga membuka pintu bagi aplikasi praktis dalam bidang terapi. Anjing dapat dilatih untuk memberikan dukungan emosional, membantu individu yang mengalami kecemasan, gangguan stres pascatrauma (PTSD), atau krisis emosional lainnya, bertindak sebagai pendeteksi dini terhadap stres akut atau kesulitan emosional.
Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University of Lincoln dan University of Sao Paulo, Brasil, menunjukkan bahwa anjing dapat mengintegrasikan informasi visual dan auditori untuk memahami emosi manusia, sebuah kemampuan kognitif yang sebelumnya hanya diketahui pada primata. Kemampuan ini menunjukkan bahwa anjing tidak hanya meniru, tetapi benar-benar mengenali emosi. Hal ini diperkuat dengan temuan bahwa anjing dapat membedakan ekspresi marah dan senang manusia, bahkan ketika hanya diperlihatkan sebagian dari wajah, dan dapat menerapkan pengetahuan ini pada petunjuk baru. Riset yang terus berkembang menyoroti kompleksitas hubungan antara manusia dan anjing, menegaskan kapasitas mereka yang luar biasa untuk memahami dan merespons emosi manusia, yang pada gilirannya semakin memperdalam ikatan mutual di antara kita.