Pasukan penegak hukum kini mengerahkan anjing-anjing yang terlatih secara khusus untuk membantu memerangi kejahatan siber, sebuah pendekatan inovatif yang memanfaatkan indra penciuman luar biasa hewan ini untuk menemukan bukti digital yang tersembunyi. Kemampuan unik ini memberikan keunggulan signifikan dalam investigasi yang semakin kompleks di era digital.
Anjing-anjing ini, seringkali dari ras seperti Labrador Retriever yang dikenal karena kecerdasan dan motivasi makannya, dilatih untuk mendeteksi senyawa kimia bernama triphenylphosphine oxide (TPPO). Senyawa ini merupakan komponen penting dalam proses manufaktur berbagai perangkat elektronik dan menghasilkan aroma yang tidak dapat dideteksi oleh manusia, namun sangat jelas bagi hidung anjing yang terlatih. Melalui pelatihan yang ketat, hanya sebagian kecil anjing yang memenuhi kualifikasi, menunjukkan betapa spesifik dan sulitnya keahlian ini.
Perangkat yang dapat dideteksi oleh anjing-anjing ini meliputi berbagai alat penyimpanan data yang umum digunakan dalam kejahatan siber, seperti kartu SIM, USB drive, kartu SD (termasuk microSD), ponsel pintar, tablet, dan hard drive. Kemampuan mereka untuk menemukan perangkat-perangkat kecil yang seringkali disembunyikan dengan cerdik di lokasi yang sulit dijangkau oleh penyelidik manusia—seperti di dalam furnitur, di balik stopkontak, atau di dalam ventilasi—sangatlah berharga.
Teknik ini pertama kali dikembangkan secara ekstensif oleh Kepolisian Negara Bagian Connecticut, yang mengidentifikasi TPPO sebagai penanda universal untuk perangkat elektronik. Keberhasilan awal ini telah mendorong adopsi di berbagai lembaga penegak hukum di seluruh Amerika Serikat. Anjing-anjing ini terbukti sangat efektif, dengan laporan menunjukkan bahwa mereka dapat menemukan perangkat yang terlewatkan oleh tim pencari manusia sekitar 30% dari waktu.
Penggunaan anjing pendeteksi elektronik ini telah memberikan dampak nyata dalam berbagai kasus. Mereka sangat vital dalam investigasi kejahatan terhadap anak, termasuk eksploitasi seksual dan penyebaran materi pelecehan anak, di mana penemuan perangkat penyimpanan digital adalah kunci untuk membongkar jaringan pelaku. Salah satu kasus terkenal yang melibatkan anjing pelacak elektronik adalah penemuan flash drive tersembunyi di rumah mantan juru bicara Subway, Jared Fogle, yang menjadi bukti krusial dalam kasusnya.
Selain kasus eksploitasi anak, anjing-anjing ini juga membantu dalam penyelidikan kasus kekerasan dalam rumah tangga, penipuan keuangan, dan bahkan kasus terorisme, di mana perangkat elektronik yang disembunyikan dapat berisi informasi penting untuk mengidentifikasi dan menghentikan aktivitas kriminal. Dengan terus berkembangnya metode pelaku kejahatan dalam menyembunyikan bukti, anjing-anjing pelacak elektronik ini menjadi aset yang tak ternilai, memberikan lapisan deteksi tambahan yang memungkinkan penegak hukum untuk mengungkap kebenaran dan membawa keadilan bagi para korban.