Di Amerika Serikat, istilah untuk minuman berkarbonasi bervariasi secara signifikan di berbagai wilayah, dengan "soda," "pop," dan "coke" menjadi istilah yang paling umum digunakan. Keragaman linguistik ini mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah negara tersebut.
Istilah "soda" terutama digunakan di negara-negara bagian Timur Laut, California, Nevada, Arizona, Hawaii, dan sebagian wilayah Midwest, termasuk St. Louis dan Milwaukee. Istilah "soda" berasal dari "soda water," yang pertama kali digunakan untuk menggambarkan air berkarbonasi pada awal tahun 1800-an. Popularitas soda fountain di Timur Laut kemungkinan berkontribusi pada penggunaan luas istilah ini di wilayah tersebut.
Istilah "pop" paling sering dikaitkan dengan wilayah Midwest dan sebagian wilayah Barat, termasuk Mountain West dan Pacific Northwest. Penggunaan paling awal yang diketahui dari "pop" untuk merujuk pada minuman berkarbonasi berasal dari tahun 1840-an, dalam nama versi rasa yang disebut "ginger pop." Istilah ini bersifat onomatopoeik, meniru suara yang dibuat saat membuka minuman berkarbonasi.
Di Amerika Serikat bagian Selatan, "coke" digunakan sebagai istilah generik untuk semua jenis minuman ringan, bukan hanya Coca-Cola. Penggunaan ini berasal dari asal mula merek tersebut di Atlanta, Georgia, dan popularitasnya yang luar biasa di wilayah tersebut. Seiring waktu, "coke" menjadi sinonim dengan minuman ringan di Selatan, terlepas dari merek sebenarnya.
Evolusi istilah-istilah ini berakar kuat pada sejarah Amerika. Pada awal tahun 1800-an, air berkarbonasi dipasarkan sebagai tonik kesehatan, yang mengarah pada penciptaan soda fountain di toko obat dan spa kesehatan. Pada pertengahan tahun 1800-an, apoteker mulai membuat ramuan unik yang diinfus dengan akar, buah, dan herbal, seperti root beer berbasis sassafras, di soda fountain mereka, sering kali memasarkannya sebagai obat untuk berbagai penyakit. Periode ini menandai awal industri minuman ringan, dengan preferensi regional untuk istilah-istilah tertentu muncul saat minuman tersebut mendapatkan popularitas.
Beragam istilah untuk minuman ringan di Amerika Serikat menyoroti variasi linguistik regional dan pengaruh budaya negara tersebut. Apakah Anda menyebutnya "soda," "pop," atau "coke," istilah-istilah ini mencerminkan sejarah yang kaya dan identitas regional yang membentuk bahasa dan budaya Amerika.
Di Indonesia, kita juga memiliki variasi regional dalam penggunaan bahasa, misalnya dalam penyebutan makanan atau dialek. Perbedaan ini memperkaya budaya kita. Sama halnya dengan Amerika, perbedaan istilah untuk minuman ringan ini menunjukkan betapa kayanya budaya mereka. Perbedaan ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menghargai keragaman dalam masyarakat.