Penulis Prancis Menghidupkan Kembali Kata-kata yang Terlupakan, Memperkaya Bahasa dengan Nuansa

Diedit oleh: Vera Mo

Bahasa Prancis, yang dikenal dengan keindahan dan kekayaan nuansanya, kini menyaksikan kebangkitan kata-kata yang telah lama terlupakan. Banyak penulis kontemporer secara sadar memasukkan kembali istilah-istilah kuno ini ke dalam karya mereka, meyakini bahwa setiap kata yang hilang menyimpan kekayaan makna yang tak ternilai. Upaya ini bukan sekadar nostalgia, melainkan sebuah gerakan sadar untuk memperkaya perbendaharaan bahasa Prancis.

Kata-kata yang sering kali tersingkir oleh istilah modern yang lebih singkat atau umum, ternyata menyimpan kedalaman pemikiran dan emosi yang unik. Para penulis ini melihatnya sebagai kesempatan untuk memberikan dimensi baru pada narasi mereka, menawarkan pengalaman membaca yang lebih kaya dan bernuansa bagi pembaca. Salah satu contoh nyata adalah Alain Mabanckou, yang dalam novelnya "Décombrer" menggunakan kata "décombrer". Kata ini, yang berakar dari bahasa-bahasa Kongo seperti Lingala dan Kikongo, secara harfiah berarti membersihkan puing-puing. Namun, maknanya jauh melampaui tindakan fisik tersebut; ia melambangkan rekonstruksi, harapan, dan sebuah awal yang baru. Mabanckou menekankan bahwa "décombrer" lebih dari sekadar kata kerja; ia merangkum nostalgia, kelahiran kembali, dan proses pembangunan kembali setelah kehancuran.

Demikian pula, Franck Thilliez memilih kata "rossignoler" dalam novelnya "Rossignoler". Kata yang langka dan puitis ini membangkitkan perasaan riang dan ringan, sebuah kontras yang mencolok dengan kerasnya kehidupan komunitas pertambangan yang mungkin digambarkan dalam karyanya. Thilliez mengapresiasi "rossignoler" karena kemampuannya untuk "bernyanyi" di telinga pembaca, membawa mereka ke dalam imajinasi yang penuh kegembiraan, merdu, dan visual.

Inisiatif para penulis ini mencerminkan tren yang lebih luas dalam sastra Prancis kontemporer untuk menggali kembali dan memperkenalkan kembali kata-kata kuno. Hal ini bertujuan untuk menjaga kekayaan bahasa Prancis dan mencegah hilangnya nuansa makna yang berharga. Dengan mengintegrasikan kembali kata-kata yang terlupakan ini, para penulis tidak hanya memperkaya kosakata, tetapi juga memberikan kedalaman dan kompleksitas yang lebih besar pada pengalaman sastra.

Lebih jauh lagi, kebangkitan kata-kata kuno ini dapat dilihat sebagai refleksi dari apresiasi yang mendalam terhadap sejarah bahasa dan budaya. Bahasa Prancis, seperti banyak bahasa lainnya, memiliki lapisan makna yang tersembunyi dalam sejarahnya. Penulis yang menghidupkan kembali kata-kata ini secara efektif menghubungkan masa lalu dengan masa kini, menunjukkan bahwa harta karun linguistik yang telah lama dilupakan dapat terus berkontribusi pada vitalitas dan evolusi bahasa di masa depan. Ini adalah pengingat bahwa masa depan sebuah bahasa sering kali terletak pada pemahaman dan penghormatan terhadap masa lalunya, memungkinkan kekayaan yang lebih besar untuk terungkap dalam ekspresi kontemporer. Hal ini juga sejalan dengan gagasan bahwa kekayaan ekspresi sering kali datang dari pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai perspektif dan pengalaman yang terkandung dalam kosakata yang lebih luas.

Sumber-sumber

  • Ouest France

  • RFI - Les mots oubliés de la langue française revivent grâce aux auteurs contemporains

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.

Penulis Prancis Menghidupkan Kembali Kata-... | Gaya One