Pakar Linguistik Ungkap Proses Mental di Balik Percakapan Sehari-hari

Diedit oleh: Vera Mo

Profesor Billy Clark dari Universitas Northumbria memimpin sebuah proyek penelitian inovatif yang didanai oleh The Leverhulme Trust melalui beasiswa Major Research Fellowship selama dua tahun. Proyek ini, yang berjudul 'Producing and Evaluating Style', bertujuan untuk mengupas tuntas proses mental yang terjadi saat manusia menghasilkan dan memahami percakapan sehari-hari.

Sebagai seorang ahli linguistik, Profesor Clark menyoroti kompleksitas komunikasi verbal. Ia menjelaskan, "Ketika seseorang berkata 'Saya lelah' dengan nada suara dan perilaku non-verbal tertentu, apa saja proses yang mendorong mereka berkomunikasi seperti itu, dan bagaimana kita, sebagai pendengar, memahami makna sebenarnya?" Penelitian ini akan menggali apakah proses komunikatif ini melibatkan penalaran yang disengaja atau lebih bersifat spontan. Penelitian ini berlandaskan pada teori relevansi, sebuah kerangka kerja yang mengemukakan bahwa manusia memanfaatkan jalan pintas mental untuk segera memahami maksud orang lain.

Untuk menguji teori ini, proyek akan menggunakan metode eksperimental. Peserta akan diminta untuk memprediksi apakah pernyataan mereka akan memicu reaksi positif atau negatif, yang kemudian akan dibandingkan dengan hasil aktualnya. Pendekatan lain yang akan diterapkan adalah 'stimulated recall', di mana peserta diminta menjelaskan pilihan komunikatif mereka segera setelah berbicara, guna mengungkap proses berpikir real-time di balik penggunaan bahasa sehari-hari.

Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada sebuah buku akademis dan berpotensi membentuk materi edukasi di masa depan, termasuk bagi siswa tingkat lanjut. Beasiswa yang diterima Profesor Clark dimulai pada September 2025 dan akan berlangsung selama dua tahun. Minat penelitian Profesor Clark mencakup semantik linguistik, pragmatik, makna prosodik, dan perubahan semantik, di mana ia telah menerapkan ide-ide dari teori relevansi untuk memahami makna berbagai bentuk leksikal, sintaksis, dan prosodi.

Penelitian serupa di bidang pragmatik, yang mempelajari makna yang ditafsirkan berdasarkan konteks penggunaan bahasa dalam interaksi sosial, juga semakin berkembang di Indonesia. Kajian ini sangat relevan dalam konteks multikultural Indonesia, di mana bahasa tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai alat untuk membangun hubungan sosial yang kompleks. Pendekatan pragmatik ini membantu memahami bagaimana makna dibangun dan dinegosiasikan dalam berbagai situasi komunikasi, termasuk dalam media digital seperti unggahan Instagram, yang menunjukkan bagaimana penggunaan bahasa memengaruhi pemahaman audiens.

Hal ini sejalan dengan penelitian Profesor Clark yang berfokus pada bagaimana kita memahami dan mengevaluasi komunikasi orang lain, sebuah area yang relatif belum banyak diteliti dalam linguistik. Dengan memahami proses mental di balik percakapan, kita dapat meningkatkan efektivitas komunikasi kita secara keseluruhan.

Sumber-sumber

  • The Northern Echo

  • New research could transform how we understand human interaction

  • Professor Billy Clark

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.