Semua Berita
Logo

Pusat Notifikasi

Tidak ada pesan!

Pusat Notifikasi

Tidak ada pesan!

Kategori

    • •Semua Subkategori “Teknologi”
    • •Gadget
    • •Kecerdasan Buatan
    • •Mobil
    • •Luar Angkasa
    • •Internet
    • •Energi Baru
    • •Semua Subkategori “Ilmu Pengetahuan”
    • •Kedokteran & Biologi
    • •Sejarah & Arkeologi
    • •Astronomi & Astrofisika
    • •Fisika & Kimia
    • •Matahari
    • •Fisika Kuantum
    • •Genetika
    • •Semua Subkategori “Planet”
    • •Lautan
    • •Hewan
    • •Flora
    • •Penemuan
    • •Fenomena Tidak Biasa
    • •Cuaca & Ekologi
    • •Antartika
    • •Semua Subkategori “Masyarakat”
    • •Rekaman
    • •Seni
    • •Musik
    • •Gosip
    • •Mode
    • •Arsitektur
    • •Film
    • •Pengungkapan
    • •Makanan
    • •Semua Subkategori “Uang”
    • •Lelang
    • •Pajak
    • •Perusahaan
    • •Pasar Saham
    • •Bank & Mata Uang
    • •Mata Uang Kripto
    • •Hiburan
    • •Semua Subkategori “Peristiwa Dunia”
    • •Organisasi Internasional
    • •Ringkasan
    • •Berita Terkini
    • •Acara Global Mendatang
    • •Pertemuan Puncak
    • •Trump AS
    • •Semua Subkategori “Manusia”
    • •Meong
    • •Kesadaran
    • •Pemuda
    • •Psikologi
    • •Pendidikan
    • •Perjalanan
    • •Desain
    • •Bahasa

Ikuti Kami

  • •Teknologi
  • •Ilmu Pengetahuan
  • •Planet
  • •Masyarakat
  • •Uang
  • •Peristiwa Dunia
  • •Manusia

Bagikan

  • •Meong
  • •Kesadaran
  • •Pemuda
  • •Psikologi
  • •Pendidikan
  • •Perjalanan
  • •Desain
  • •Bahasa
  • Tentang Kami
  • Ketentuan Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Beranda
  • Manusia
  • Bahasa

Evolusi Kebebasan Berbicara di Era Digital: Refleksi dari "Tujuh Kata" George Carlin

09:40, 26 Juli

Diedit oleh: Vera Mo

Pada tahun 1972, komedian George Carlin memperkenalkan monolog berjudul "Tujuh Kata yang Tidak Boleh Diucapkan di Televisi," yang menyoroti kontroversi seputar penggunaan kata-kata tertentu di media penyiaran. Monolog ini memicu perdebatan hukum dan budaya, terutama setelah kasus Mahkamah Agung FCC v. Pacifica Foundation pada tahun 1978, yang menegaskan hak Komisi Komunikasi Federal (FCC) untuk mengatur konten yang dianggap tidak senonoh di media penyiaran. Keputusan ini didasarkan pada argumen bahwa media penyiaran memiliki "kehadiran yang unik dan meresap" dalam kehidupan masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, terutama dengan perkembangan internet dan media sosial, cara masyarakat menggunakan bahasa telah mengalami perubahan signifikan. Platform seperti Twitter dan Facebook memungkinkan ekspresi yang lebih terbuka, mengaburkan batasan-batasan yang sebelumnya ada di media tradisional. Hal ini mencerminkan pergeseran dalam cara masyarakat memandang kebebasan berbicara dan ekspresi diri.

Perubahan ini juga menunjukkan bagaimana norma-norma sosial dan batasan bahasa terus berkembang seiring waktu. Apa yang dulunya dianggap tabu atau tidak pantas kini menjadi lebih diterima, mencerminkan dinamika budaya yang terus berubah. Fenomena ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan konteks dan evolusi norma-norma sosial dalam diskusi tentang kebebasan berbicara di era digital.

Sumber-sumber

  • Cambridge University Press

  • Words Are All We Have

  • Seven dirty words

  • FCC v. Pacifica Foundation

  • The Seven Words You Can Never Say on Television: Increases in the Use of Swear Words in American Books, 1950-2008

Baca lebih banyak berita tentang topik ini:

27 Juni

Evolusi Linguistik Horsham: Migrasi, Aksan, dan Desa Global

19 Mei

Aktivitas Otak: Studi Mengungkap Pemrosesan Bahasa Huruf, Kata, dan Teks

01 April

AI Memulihkan Ucapan, Mengungkap Cara Kerja Internal Model Bahasa, dan Mengidentifikasi Aksen TikTok

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.