PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) pada 2 Agustus 2025, menyelenggarakan program edukasi pengelolaan sampah bagi 497 siswa SD Negeri 068426 di Desa Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan. Acara ini merupakan bagian dari perayaan Hari Anak Nasional 2025 dan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dari Pertamina Patra Niaga Sumbagut.
Inisiatif edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya pengelolaan sampah dan memberdayakan mereka sebagai agen perubahan di lingkungan masing-masing. Siswa didorong untuk mengelola sampah dengan benar di rumah dan sekolah, serta menginspirasi teman-teman mereka untuk melakukan hal yang sama, mengubah sampah menjadi sumber daya yang bernilai. Konsep pengelolaan sampah disampaikan melalui metode yang menarik, termasuk presentasi audio-visual, cerita, dan sesi tanya jawab interaktif. Kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung memilah sampah berdasarkan jenisnya dan membuat kerajinan tangan dari bahan daur ulang, seperti bunga dari botol plastik bekas dan hiasan dari kardus serta tutup botol. Hal ini sejalan dengan upaya nasional yang menargetkan pengurangan sampah signifikan pada tahun 2025, di mana kesadaran sejak dini memegang peranan krusial.
Program ini terlaksana berkat kolaborasi dengan Bank Sampah HORAS BAH, Bank Sampah Induk New Normal, dan Komunitas Lingkungan Kota Medan. Organisasi-organisasi ini berbagi wawasan mengenai jenis-jenis sampah, dampak lingkungan dan kesehatan dari sampah, serta peran vital anak-anak dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Keberadaan bank sampah seperti HORAS BAH dan New Normal di Medan menunjukkan adanya gerakan masyarakat yang aktif dalam mengelola sampah, mengubahnya menjadi peluang ekonomi. Pejabat daerah dan para pendidik menyambut baik inisiatif ini, menekankan pentingnya menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak usia dini untuk keberlanjutan. Kepala sekolah SD Negeri 068426, Nurhayati, menyoroti manfaat nyata bagi siswa yang kini memahami potensi kreatif dari pengelolaan sampah. Hal ini sejalan dengan temuan penelitian yang menunjukkan bahwa edukasi pengelolaan sampah memiliki dampak positif dalam mengubah sikap siswa terhadap sampah. Upaya edukasi ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), dengan mempromosikan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab dan pendidikan berkualitas. Indonesia sendiri terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesadaran lingkungan, sejalan dengan target SDGs, di mana pendidikan memegang peranan kunci dalam membentuk generasi yang sadar akan isu global dan keberlanjutan.