Pergeseran Paradigma Kenyamanan: Ruang Tamu Tinggalkan Sofa Demi Fleksibilitas Desain

Diedit oleh: Irena I

Tren desain interior kontemporer menandai evolusi signifikan dalam penataan ruang keluarga, di mana sofa tiga dudukan yang tadinya merupakan elemen utama kini mulai digantikan. Perubahan ini bertujuan menciptakan lingkungan yang lebih luwes dan lapang sebagai respons langsung terhadap ritme hidup modern yang menuntut adaptabilitas tinggi dari sebuah hunian.

Para pakar tata ruang kini merekomendasikan penggantian peranti duduk masif tersebut dengan serangkaian elemen yang lebih dinamis. Rekomendasi ini mencakup perabotan modular yang dapat dibongkar pasang, pouf ergonomis, kursi berlengan desainer, hingga bangku berlapis bantalan. Susunan fleksibel ini memberikan kebebasan bagi penghuni untuk menata ulang tata letak ruang sesuai kebutuhan sesaat, baik untuk pertemuan intim maupun aktivitas harian, menekankan pada pergerakan dan fungsi yang cair.

Pergeseran ini merupakan cerminan realitas hunian urban modern, di mana pemanfaatan setiap meter persegi harus maksimal. Perabotan multifungsi dan modular menjadi pilihan utama karena kemampuannya bertransformasi dan berpindah tempat dengan mudah. Keunggulan ini sangat signifikan bagi rumah berluasan terbatas, memungkinkan konfigurasi yang jauh lebih banyak dibandingkan set perabotan dasar tradisional yang kaku.

Estetika yang dihasilkan dari substitusi ini mengutamakan keluasan pandangan, garis-garis bersih, serta palet warna netral, dengan keseimbangan yang diciptakan melalui material hangat seperti linen dan kayu terang untuk menjaga nuansa nyaman. Konsep ruang tamu tanpa sofa, yang memiliki akar budaya seperti gaya lesehan di Indonesia atau furnitur rendah di Jepang, kini diperkaya dengan pemahaman modern mengenai efisiensi ruang.

Dengan menghilangkan peranti besar, ruang tamu terasa jauh lebih luas, sebuah keuntungan besar bagi hunian minimalis, sekaligus mempermudah proses perawatan dan pembersihan lantai. Inovasi desain memungkinkan ruang tamu tanpa sofa tetap fungsional, misalnya melalui karpet bermotif geometris sebagai titik fokus atau penggunaan alas lantai luas dengan bean bag untuk area duduk kasual. Perabotan multifungsi juga membantu menghemat anggaran dan memudahkan transportasi bagi mereka yang sering berpindah tempat tinggal.

Pada akhirnya, pergeseran paradigma ini berfokus pada pemberdayaan ruang untuk melayani penghuninya secara lebih utuh, mengubah batasan fisik menjadi kanvas bagi ekspresi gaya hidup yang lebih responsif dan mengalir.

Sumber-sumber

  • Clarin

  • Living Room Trends 2025: What's New in Home Comfort and Style - Decorilla Online Interior Design

  • Top Living Room Furniture Trends 2025: What’s In & What’s Out - Viyom Lifestyles

  • 2025 Living Room Trends: 4 Big Ideas to Try This Year | Architectural Digest

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.

Pergeseran Paradigma Kenyamanan: Ruang Tam... | Gaya One