Kebiasaan Mengeluh Dapat Mengubah Otak Menjadi Lebih Negatif, Namun Ada Solusinya

Diedit oleh: gaya ❤️ one

Kebiasaan mengeluh yang terus-menerus dapat secara fisik membentuk struktur dan fungsi otak, membuatnya lebih rentan terhadap pandangan negatif. Hal ini terjadi karena otak memiliki sifat neuroplastisitas, yaitu kemampuan untuk memperkuat koneksi saraf yang sering digunakan. Setiap kali seseorang mengeluh, otak dilatih untuk lebih peka dalam menemukan masalah dan berfokus pada hal-hal negatif. Psikolog menjelaskan bahwa pengaktifan berulang pada sirkuit saraf yang berkaitan dengan emosi negatif akan memperkuat jalur tersebut seiring waktu, yang dapat berdampak pada area otak seperti amigdala (pemroses emosi) dan hipokampus (berperan dalam memori).

Akibat perubahan otak ini, individu yang sering mengeluh mungkin mendapati otak mereka memprioritaskan apa yang salah, sehingga menyulitkan mereka untuk mengenali atau menghargai hal-hal baik. Lebih lanjut, kebiasaan mengeluh dapat memicu pelepasan kortisol, hormon stres. Peningkatan kadar kortisol ini memiliki efek merusak pada sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko kondisi seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung. Stres kronis yang menyebabkan lonjakan kortisol dapat merusak sel-sel otak dan mengganggu fungsi kognitif serta memori.

Untuk melawan efek negatif ini, disarankan untuk mengadopsi praktik seperti menumbuhkan rasa syukur, meditasi, dan mindfulness. Latihan mindfulness dan meditasi terbukti dapat mempromosikan neuroplastisitas positif, membantu membentuk kembali otak untuk pandangan yang lebih optimis. Sebuah penelitian menemukan bahwa pelatihan mindfulness selama 40 hari dapat menyebabkan perubahan signifikan pada struktur otak, termasuk peningkatan materi abu-abu yang berkorelasi dengan penurunan skor depresi. Praktik ini membantu menenangkan pikiran, meningkatkan fokus, dan mengatur emosi, yang semuanya berkontribusi pada kesehatan otak yang lebih baik.

Memahami dampak neurologis dari kebiasaan mengeluh menekankan pentingnya pengelolaan pikiran dan respons kita. Dengan secara sadar beralih ke mekanisme penanggulangan yang lebih positif, kita dapat meningkatkan kesehatan otak, kesejahteraan emosional, dan mencapai kehidupan yang lebih seimbang. Mengubah kebiasaan mengeluh menjadi tindakan konstruktif atau menerima situasi yang tidak dapat diubah adalah langkah awal yang krusial. Dengan melatih otak untuk fokus pada hal positif, kita dapat menciptakan jalur saraf baru yang mendukung pandangan hidup yang lebih cerah dan meminimalkan dampak negatif dari hormon stres seperti kortisol.

Sumber-sumber

  • Terra

  • Tibet House - Brasil

  • Estadão

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.