Buenos Aires, Argentina - Pada 18 Juni 2025, Argentina mengajukan permintaan kepada Komite Khusus Dekolonisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (C-24) agar Inggris melanjutkan negosiasi mengenai kedaulatan Kepulauan Malvinas (Kepulauan Falkland).
Acara yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Argentina Gerardo Werthein, menyaksikan Argentina menegaskan kembali klaim kedaulatannya atas Malvinas, Georgia Selatan, Kepulauan Sandwich Selatan, dan wilayah maritim sekitarnya.
Sikap Argentina berakar pada konteks sejarah pendudukan Inggris pada tahun 1833, yang dianggap Argentina sebagai tindakan kekerasan dan pelanggaran kedaulatan teritorialnya.
Werthein mengkritik penolakan Inggris untuk terlibat dalam dialog dan mengecam kehadiran militer Inggris yang tidak proporsional di pulau-pulau tersebut.
Argentina mendesak Inggris untuk mematuhi resolusi PBB dan melanjutkan pembicaraan untuk menemukan solusi damai sesuai dengan hukum internasional.
C-24, yang didirikan pada tahun 1961, memeriksa situasi kolonial dan bertujuan untuk memajukan dekolonisasi, sebagaimana diakui oleh resolusi PBB 2065 pada tahun 1965.
Konflik antara Argentina dan Inggris mengenai pulau-pulau tersebut mengakibatkan perang dari 2 April hingga 14 Juni 1982, dengan korban jiwa yang signifikan.
Acara tersebut menyoroti sengketa yang sedang berlangsung dan upaya gigih Argentina untuk merebut kembali kedaulatan atas pulau-pulau tersebut.