Pada 24 Juli 2025, Perdana Menteri Inggris Raya, Sir Keir Starmer, dan Perdana Menteri India, Narendra Modi, menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) di Chequers, kediaman resmi Perdana Menteri Inggris Raya. Perjanjian ini menandai babak baru dalam hubungan perdagangan internasional, membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan kerja sama yang lebih erat antara kedua negara.
FTA ini diharapkan dapat meningkatkan perdagangan bilateral secara signifikan. Perjanjian ini mencakup pengurangan tarif secara bertahap pada lebih dari 90% ekspor Inggris Raya ke India, yang akan sangat menguntungkan sektor-sektor seperti kosmetik, pakaian, serta makanan dan minuman. Selain itu, India akan mengurangi bea masuk untuk kendaraan dari Inggris Raya, memfasilitasi akses produsen Inggris ke pasar India. Langkah strategis ini tidak hanya memperkuat ikatan perdagangan, tetapi juga mendorong persaingan dan inovasi dalam industri otomotif.
Selama kunjungan tersebut, Perdana Menteri Modi juga bertemu dengan Raja Charles III di Sandringham, yang menggarisbawahi pentingnya aliansi ini di tingkat diplomatik. Selain manfaat ekonomi, perjanjian ini mencakup ketentuan untuk mengatasi migrasi ilegal dan kejahatan terorganisir, yang mencerminkan komitmen bersama terhadap keamanan dan stabilitas. Perjanjian ini lebih dari sekadar perjanjian perdagangan; ini adalah bukti kemampuan negara-negara untuk bersatu dalam mencari masa depan yang lebih sejahtera dan kolaboratif. Ini mewakili kesempatan bagi kedua negara untuk berkembang, membangun jembatan pemahaman dan kerja sama yang bermanfaat bagi warga negara mereka dan dunia pada umumnya. FTA antara Inggris Raya dan India adalah mercusuar harapan, menunjukkan bahwa, melalui dialog dan kolaborasi, tantangan dapat diatasi dan masa depan yang lebih cerah dapat diciptakan untuk semua.