Pada 23 Juni 2025, tim ilmuwan internasional yang dipimpin oleh Philip Walther dari Universitas Wina berhasil meluncurkan komputer kuantum fotonik pertama yang dirancang untuk bertahan dalam kondisi ekstrem misi luar angkasa. Perangkat ini diintegrasikan ke dalam satelit yang kini mengorbit Bumi pada ketinggian sekitar 550 kilometer.
Komputer kuantum ini dibangun dengan ukuran kompak dan efisiensi energi tinggi, mampu beroperasi secara mandiri tanpa intervensi manusia. Sistem ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru mengenai potensi teknologi kuantum dalam mendukung misi luar angkasa dan meningkatkan teknologi yang ada.
Peluncuran ini menandai langkah maju dalam pengembangan teknologi kuantum untuk aplikasi luar angkasa, dengan harapan dapat membuka jalan bagi penerapan lebih lanjut dalam bidang komunikasi dan pengamatan Bumi.