Kuala Lumpur, Malaysia, 26 Mei 2025 - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. telah menyerukan kepada para pemimpin ASEAN untuk mempercepat adopsi Kode Etik yang mengikat secara hukum untuk Laut Cina Selatan selama KTT ASEAN di Kuala Lumpur. Dia menekankan pentingnya menjaga hak-hak maritim, mempromosikan stabilitas regional, dan mencegah kesalahan perhitungan di laut.
Seruan Marcos terjadi di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, khususnya antara Tiongkok dan anggota ASEAN seperti Filipina dan Vietnam, di perairan yang disengketakan. Insiden baru-baru ini, termasuk tindakan oleh Penjaga Pantai Tiongkok, menyoroti urgensi pembentukan kode tersebut. Filipina berharap Kode Etik akan ditandatangani pada tahun 2026.
Di luar keamanan maritim, Presiden Marcos mengadvokasi pendekatan regional yang lebih kuat terhadap perubahan iklim, mendorong peningkatan pendanaan iklim dan praktik berkelanjutan di antara negara-negara ASEAN. KTT tersebut juga membahas volatilitas ekonomi dan disrupsi digital, dengan fokus pada pembangunan ASEAN yang tangguh dan siap menghadapi masa depan.