Brasilia, 25 Juni 2025 - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Daerah Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengadvokasi mekanisme pendanaan khusus dan penguatan kolaborasi internasional untuk membangun kota-kota yang tangguh terhadap iklim.
AHY menyampaikan hal tersebut pada sesi tematik Forum Urbanisasi BRICS tentang 'Perumahan dan Agenda Perkotaan: Prioritas Strategis' yang diadakan di Istana Itamaraty di Brasilia pada Selasa, 23 Juni 2025.
Ia menyoroti kesenjangan dalam akses pembiayaan perumahan bagi mereka yang paling rentan terhadap risiko iklim, menekankan perlunya dukungan yang ditargetkan untuk mencegah marginalisasi. Indonesia sedang mengembangkan platform untuk mengumpulkan sumber daya dari pemerintah pusat dan daerah, serta sektor swasta, untuk mendukung inisiatif perumahan adaptif iklim, khususnya bagi masyarakat rentan dan berpenghasilan rendah.
Platform tersebut akan menggabungkan sumber daya nasional, provinsi, dan swasta untuk mendukung renovasi hijau, pinjaman mikro, insentif zonasi inklusif, dan penggunaan bahan bangunan lokal yang tahan iklim. AHY juga menekankan pentingnya kemitraan global, mengutip inisiatif kolaborasi dengan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk mendukung inisiatif perumahan di Indonesia.
Ia mengundang New Development Bank (NDB) untuk berkontribusi pada pendanaan, pertukaran pengalaman, dan pembentukan standar pembangunan perkotaan yang tangguh di negara-negara BRICS dan mitranya. AHY menyimpulkan bahwa perumahan harus diposisikan sebagai fondasi bagi pertumbuhan inklusif dan ketahanan perkotaan, dengan Indonesia siap berkolaborasi dengan mitra BRICS untuk berbagi praktik terbaik dan memberikan contoh pembangunan kota inklusif.