Pada Juni 2025, Angkatan Udara Amerika Serikat mengerahkan beberapa pembom siluman B-2 Spirit ke Guam di Pasifik Barat. Langkah strategis ini bertujuan untuk meningkatkan kehadiran militer AS di kawasan dan menangkal potensi ancaman.
Pembom B-2, yang dikenal karena kemampuannya menembus pertahanan udara canggih dan melakukan serangan presisi, dikerahkan dari pangkalan mereka di Whiteman, Missouri. Pengerahan ini merupakan bagian dari gugus tugas pembom yang direncanakan untuk menunjukkan kesiapan dan fleksibilitas angkatan bersenjata di Indo-Pasifik.
Pembom B-2 Spirit dilengkapi dengan GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator (MOP), bom "penghancur bunker" berpemandu presisi seberat 13.600 kilogram yang dirancang untuk menghancurkan target yang terkubur dalam dan sangat diperkuat. Senjata ini dapat menembus hingga 60 meter di bawah tanah atau 18 meter ke dalam beton bertulang.
Kehadiran pembom B-2 di Guam mengirimkan sinyal kuat kepada potensi musuh, khususnya mengenai ketegangan di Timur Tengah dan aktivitas di Pasifik Barat. Kemampuan untuk merespons dengan cepat terhadap krisis regional adalah faktor penting dalam menjaga stabilitas regional dan mendukung sekutu.
Pengerahan pembom B-2 ke Guam pada Juni 2025 merupakan bagian dari serangkaian langkah yang bertujuan untuk memperkuat kehadiran militer AS di wilayah yang penting secara strategis. Pengerahan dan latihan di masa mendatang akan terus menunjukkan fleksibilitas dan kesiapan angkatan bersenjata AS.