Semua Berita
Logo

Pusat Notifikasi

Tidak ada pesan!

Pusat Notifikasi

Tidak ada pesan!

Kategori

    • •Semua Subkategori “Teknologi”
    • •Mobil
    • •Gadget
    • •Kecerdasan Buatan
    • •Luar Angkasa
    • •Internet
    • •Energi Baru
    • •Semua Subkategori “Ilmu Pengetahuan”
    • •Kedokteran & Biologi
    • •Sejarah & Arkeologi
    • •Matahari
    • •Astronomi & Astrofisika
    • •Fisika & Kimia
    • •Fisika Kuantum
    • •Genetika
    • •Semua Subkategori “Planet”
    • •Hewan
    • •Flora
    • •Lautan
    • •Penemuan
    • •Fenomena Tidak Biasa
    • •Cuaca & Ekologi
    • •Antartika
    • •Semua Subkategori “Masyarakat”
    • •Rekaman
    • •Seni
    • •Musik
    • •Gosip
    • •Mode
    • •Arsitektur
    • •Film
    • •Pengungkapan
    • •Makanan
    • •Semua Subkategori “Uang”
    • •Lelang
    • •Pajak
    • •Pasar Saham
    • •Perusahaan
    • •Bank & Mata Uang
    • •Hiburan
    • •Mata Uang Kripto
    • •Semua Subkategori “Peristiwa Dunia”
    • •Berita Terkini
    • •Ringkasan
    • •Organisasi Internasional
    • •Acara Global Mendatang
    • •Pertemuan Puncak
    • •Trump AS
    • •Semua Subkategori “Manusia”
    • •Meong
    • •Kesadaran
    • •Pemuda
    • •Psikologi
    • •Pendidikan
    • •Perjalanan
    • •Desain
    • •Bahasa

Ikuti Kami

  • •Teknologi
  • •Ilmu Pengetahuan
  • •Planet
  • •Masyarakat
  • •Uang
  • •Peristiwa Dunia
  • •Manusia

Bagikan

  • •Berita Terkini
  • •Ringkasan
  • •Organisasi Internasional
  • •Acara Global Mendatang
  • •Pertemuan Puncak
  • •Trump AS
  • Tentang Kami
  • Ketentuan Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Beranda
  • Peristiwa Dunia
  • Berita Terkini

Trump Mediasi Gencatan Senjata dalam Konflik Perbatasan Kamboja-Thailand

18:48, 26 Juli

Diedit oleh: Татьяна Гуринович

Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa pemimpin Kamboja dan Thailand telah sepakat untuk mengadakan pembicaraan gencatan senjata segera setelah tiga hari pertempuran sengit di perbatasan mereka. Trump, yang sedang berkunjung ke Skotlandia, berperan sebagai mediator antara Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai, menekankan pentingnya diplomasi dalam penyelesaian konflik ini. Phumtham mengonfirmasi kesediaan Thailand untuk gencatan senjata, namun menekankan perlunya niat tulus dari pihak Kamboja. Lebih dari 30 orang telah tewas dan sekitar 130.000 orang mengungsi akibat kekerasan ini, yang merupakan yang terburuk antara kedua negara dalam 13 tahun terakhir. Konflik ini berakar dari sengketa perbatasan yang telah berlangsung lama, terutama terkait dengan wilayah sekitar Kuil Preah Vihear. Upaya diplomatik sedang dilakukan untuk meredakan ketegangan dan mendorong penyelesaian damai. Selain itu, Ketua ASEAN dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim juga mendorong rencana gencatan senjata yang didukung oleh Kamboja dan, secara prinsip, oleh Thailand. Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, masing-masing pihak saling menuduh agresi dan serangan ranjau darat, dengan Kamboja menyerukan kecaman internasional terhadap tindakan Thailand dan Thailand mendorong penyelesaian bilateral. Trump menekankan bahwa tanpa gencatan senjata, negosiasi perdagangan dengan kedua negara tidak akan dilanjutkan, menyoroti pentingnya stabilitas regional bagi hubungan ekonomi. Sementara itu, Human Rights Watch mengimbau kedua negara untuk melindungi warga sipil dan mematuhi hukum humaniter internasional, mengingat dampak signifikan dari konflik ini terhadap populasi sipil dan infrastruktur kritis di kedua belah pihak.

Sumber-sumber

  • Reuters

  • Reuters

Baca lebih banyak berita tentang topik ini:

26 Juli

Eskalasi Konflik Perbatasan Kamboja-Thailand: Seruan untuk Harmoni

25 Juli

Kekerasan Perbatasan Thailand-Kamboja: Lebih dari 120.000 Orang Mengungsi

07 Juli

Israel Umumkan Rencana Kota Humaniter di Rafah di Tengah Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.