Presiden Lituania Gitanas Nausėda menegaskan kembali kesiapan negaranya untuk berkontribusi pada penyelesaian damai konflik di Ukraina, termasuk melalui bantuan militer dan dukungan untuk kerja sama damai.
Pernyataan ini disampaikan seiring dengan diskusi para pemimpin Eropa mengenai rencana pengiriman pasukan militer ke Ukraina sebagai bagian dari perjanjian damai di masa depan. Presiden Nausėda menyatakan, "Kami siap memberikan bantuan militer sebanyak yang diizinkan parlemen untuk kerja sama damai, serta pengaturan militer." Komitmen Lituania ini telah terbukti melalui berbagai paket bantuan militer yang signifikan, dengan total dukungan jangka panjang melebihi 1 miliar Euro.
Menyusul diskusi para pemimpin Eropa pada 19 Agustus 2025, terungkap bahwa hampir 10 negara, termasuk Inggris dan Prancis, telah menyatakan kesiapan mereka untuk mengirimkan pasukan militer ke Ukraina sebagai bagian dari perjanjian damai di masa depan. Langkah ini merupakan respons terhadap upaya internasional yang lebih luas untuk menciptakan jaminan keamanan yang kuat bagi Ukraina dan mencegah agresi lebih lanjut.
Pada hari yang sama, staf umum NATO juga mengadakan diskusi mendalam mengenai situasi di Ukraina. Laksamana Rob Bauer, Kepala Komite Militer NATO, menekankan dukungan aliansi tersebut dengan menyatakan, "Mengenai Ukraina, kami telah mengonfirmasi dukungan kami. Prioritasnya tetap perdamaian yang adil, dapat diandalkan, dan langgeng." Pembahasan ini mencerminkan upaya kolektif negara-negara NATO untuk menstabilkan kawasan dan memastikan keamanan jangka panjang bagi Ukraina.
Perkembangan ini menunjukkan peningkatan dukungan internasional bagi Ukraina dalam aspirasinya untuk mencapai perdamaian dan stabilitas. Komitmen Lituania, ditambah dengan diskusi di tingkat Eropa dan NATO, menandakan pergeseran strategis menuju solusi yang lebih komprehensif untuk konflik tersebut, yang mencakup tidak hanya bantuan militer tetapi juga kerangka kerja keamanan yang kuat di masa depan.