Pada 29 Juli 2025, negara-negara Arab, termasuk Qatar, Arab Saudi, dan Mesir, bersama dengan 17 negara lainnya, Uni Eropa, dan Liga Arab, mengeluarkan deklarasi bersama yang menyerukan Hamas untuk menghentikan pemerintahan dan menyerahkan senjatanya kepada Otoritas Palestina. Langkah ini bertujuan untuk mengakhiri konflik di Gaza dan mendukung pembentukan negara Palestina yang berdaulat dan merdeka.
Deklarasi tersebut juga mengutuk serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 dan menyatakan niat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel di masa depan. Selain itu, dokumen ini mendukung kemungkinan penempatan misi internasional untuk menstabilkan Gaza setelah berakhirnya permusuhan.
Perancis, yang menjadi tuan rumah bersama konferensi ini bersama Arab Saudi, menyebut deklarasi ini sebagai "sejarah dan belum pernah terjadi sebelumnya." Menteri Luar Negeri Perancis, Jean-Noel Barrot, menekankan bahwa ini adalah pertama kalinya negara-negara Arab secara bersama-sama mengutuk Hamas dan menyatakan niat mereka untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Langkah ini menandai perubahan signifikan dalam dinamika politik kawasan dan menunjukkan komitmen negara-negara Arab untuk mencapai solusi dua negara antara Israel dan Palestina.