Pada 25 Juli 2025, pasukan yang dipimpin AS melaksanakan serangan udara di kota al-Bab, Provinsi Aleppo, Suriah, yang menewaskan pemimpin senior ISIS, Dhiya Zawba Muslih al-Hardan, beserta dua putranya yang juga anggota kelompok tersebut. Operasi ini dilakukan dengan dukungan dari pasukan keamanan pemerintah Suriah dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi. Serangan ini menandai misi airdrop pertama oleh koalisi terhadap ISIS tahun ini. Menurut Komando Pusat AS (CENTCOM), individu-individu tersebut menimbulkan ancaman signifikan bagi pasukan koalisi dan pemerintah Suriah yang baru. Tiga wanita dan tiga anak yang berada di lokasi serangan tidak terluka.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa operasi ini didahului dengan pengetatan keamanan di sekitar lokasi target, penempatan pasukan yang signifikan di darat, dan kehadiran helikopter koalisi di wilayah udara setempat. Tidak ada pernyataan resmi dari pemerintah Damaskus atau SDF mengenai operasi ini. Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya hubungan AS dengan pemerintah Suriah yang baru dibentuk setelah jatuhnya Presiden Bashar Assad, serta upaya berkelanjutan untuk menggabungkan pasukan pemerintah dengan SDF. Namun, upaya-upaya ini menghadapi tantangan, terutama akibat bentrokan sektarian baru-baru ini di Provinsi Sweida, di mana pasukan yang berafiliasi dengan pemerintah Sunni Bedouin dilaporkan menargetkan populasi Druze, semakin memperdalam ketegangan etnis dan sektarian.