Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah meningkat tajam, menyebabkan lebih dari 120.000 orang mengungsi dari wilayah perbatasan kedua negara. Pertempuran sengit yang melibatkan artileri berat dan serangan udara ini telah mengakibatkan korban jiwa di kedua belah pihak.
Menurut laporan resmi, setidaknya 15 orang tewas di Thailand, termasuk 14 warga sipil dan satu tentara. Di Kamboja, satu warga sipil dilaporkan tewas dan lima lainnya terluka. Selain itu, puluhan orang lainnya terluka dalam pertempuran yang berlangsung di beberapa lokasi sepanjang perbatasan yang disengketakan.
Situasi ini telah memaksa ribuan warga dari kedua negara untuk mencari perlindungan di tempat penampungan sementara yang didirikan di provinsi-provinsi perbatasan. Otoritas setempat menyediakan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi, termasuk makanan, air, dan perawatan medis.
Konflik ini berakar dari sengketa wilayah yang telah berlangsung lama antara Thailand dan Kamboja, terutama terkait dengan situs-situs bersejarah di sepanjang perbatasan. Meskipun upaya diplomatik telah dilakukan untuk meredakan ketegangan, insiden-insiden seperti penanaman ranjau darat dan serangan lintas batas telah memperburuk situasi.
Komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan negara-negara tetangga, telah menyerukan penghentian segera permusuhan dan penyelesaian damai atas sengketa ini. Namun, hingga saat ini, upaya-upaya tersebut belum membuahkan hasil yang signifikan.
Situasi di perbatasan tetap tegang, dan perkembangan lebih lanjut diharapkan dapat membawa solusi yang adil dan damai bagi kedua negara dan rakyatnya.