Pada 23 Juli 2025, Tyvak International, anak perusahaan Terran Orbital, berhasil meluncurkan misi 5G-LIDE sebagai bagian dari misi TRACERS SpaceX. Misi ini, yang dikembangkan di bawah program ARTES Badan Antariksa Eropa (ESA), bertujuan untuk mendemonstrasikan konektivitas 5G langsung melalui nanosatelit. Misi 5G-LIDE melibatkan nanosatelit 12U dalam orbit sinkron matahari, dilengkapi dengan transponder K/Ka-band. Misi ini akan membangun tautan dua arah dengan terminal darat di Italia dan Belanda untuk menguji kecepatan data dan konektivitas berkecepatan tinggi. Inisiatif ini berupaya mengintegrasikan komunikasi satelit dengan standar 5G seluler. Proyek ini merupakan upaya pertama ESA untuk menggabungkan komunikasi satelit dengan 5G. Tujuannya adalah untuk menyediakan infrastruktur broadband yang aman untuk melengkapi jaringan darat. Misi ini diperkirakan akan berlangsung selama satu tahun, dengan laporan akhir pada akhir periode tersebut.
Menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia, penetrasi internet di Indonesia pada tahun 2024 mencapai lebih dari 79%, menunjukkan peningkatan signifikan dalam konektivitas digital. Misi 5G-LIDE, dengan menyediakan konektivitas 5G melalui satelit, dapat memperluas jangkauan layanan internet ke daerah-daerah terpencil dan berkontribusi pada pemerataan akses informasi di Indonesia. CEO Tyvak International menyoroti pentingnya misi ini untuk pengembangan infrastruktur satelit. Misi ini akan mengevaluasi indikator kinerja utama seperti throughput dan latensi, yang sangat penting untuk masa depan telekomunikasi satelit. Keberhasilan 5G-LIDE dapat membuka peluang baru untuk konstelasi satelit telekomunikasi berbiaya rendah, memajukan kemampuan telekomunikasi berbasis luar angkasa Eropa. Ini adalah contoh bagaimana teknologi dan kolaborasi dapat membuka jalan menuju masa depan yang lebih terhubung dan sejahtera.